Bisnis.com, SURABAYA - Perusahaan pembiayaan barang konsumen Home Credit Indonesia tengah memperbesar potensi pasar di sektor pembiayaan laptop/kompter dan elektronik salah satunya melalui gelaran Pekan Raya Jatim (PRJ) yang berlangsung selama 14 - 22 Oktober 2023 di Grand City Surabaya.
Chief Sales Officer Home Credit, Dolly Susanto mengatakan Home Credit memandang Jatim sebagai pangsa yang cukup besar untuk digarap karena di sepanjang Januari - Agustus 2023, penyaluran pembiayaan Home Credit di Jatim mampu tumbuh 21% atau lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan secara nasional yang hanya 14%.
“Potensi pasar di Jatim sangat besar jika dilihat dari jumlah penduduknya saja mencapia hampir 50 juta jiwa. Sehingga Pekan Raya Jati ini menjadi sebuah kesempatan bagi kami untuk mendorong inklusi keuangan dengan memberikan keterjangkauan akan layanan keuangan kepada masyarakat,” ujarnya di sela-sela gelaran PRJ, Senin (16/10/2023).
Dia mengatakan selama ini, pembiayaan barang terbanyak dikontribusi oleh smartphone sekitar 58%, disusul peralatan elektronik 20%, dan laptop 10%, sisanya dikontribusi oleh furnitur dan sepeda listrik.
“Secara total konsumer, untuk tren pembelian kredit handphone (HP) atau smartphone memang turun pasarnya sekitar -15%, tetapi kita mulai banyak inovasi seperti menyasar segmen pasar laptop/komputer. Kalau HP mungkin semua orang hampir punya, kalau laptop ini masih banyak anak-anak yang mungkin belum punya fasilitas ini,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, tahun ini Home Credit juga memberikan program menarik bunga 0% dan bebas satu kali cicilan. Program ini juga bisa dinikmati di ajang PRJ 2023 di Surabaya.
Baca Juga
“Kami juga terus memperluas market di kota Kedua dan ketiga di setiap provinsi. Seperti di Jatim, selain Surabaya, kami juga bergerak di Sidoarjo, Kediri, Malang dan Tulungagung,” imbuhnya.
Tahun ini pun, tambah Dolly, Home Credit menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan sebesar Rp7 triliun. Sekitar 20 persen di antaranya merupakan kontribusi dari pasar Jatim, dan Surabaya menyumbang 60 persen dari total paasar di Jatim.
“Sampai saat ini capaian pembiayaannya sudah on the track, mudah-mudah melalui PRJ ini dapat semakin mendongkrak kinerja. Berkaca dari PRJ di Jakarta, penyaluran pembiayaan Home Credit bisa mencapai Rp30 miliar,” imbuhnya.
Dolly menambahkan, saat ini yang masih menjadi tantangan dalam penyaluran pembiayaan barang-barang konsumtif yakni soal literasi finansial, apalagi untuk di kota kedua dan ketiga di setiap provinsi.
“Kami terus berupaya untuk memberi edukasi, seperti ambil cicilan jangan lupa bayar tepat waktu, lalu sekarang kan juga banyak pinjol ilegal,” imbuhnya.