Bisnis.com, MALANG - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mencatat bahwa nilai kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dipicu penggunaan suar atau flare mencapai Rp8,3 miliar.
Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Balai Besar TNBTS, Hendra, saat dikonfirmasi di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (3/10/2023) mengatakan bahwa nilai total kerugian akibat karhutla tersebut mencakup sejumlah aspek.
"Untuk nilai estimasi kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan mencapai Rp8,3 miliar dengan luasan area kurang lebih 989 hektare," kata Hendra.
Hendra menjelaskan nilai kerugian tersebut merupakan dampak penutupan kawasan taman nasional Bromo Tengger Semeru akibat kebakaran hutan dan lahan terhitung sejak pada periode 6-14 September 2023.
Menurutnya, nilai kerugian tersebut mencakup biaya pemadaman darat kurang lebih sebesar Rp216 juta dan kerugian akibat hilangnya habitat dengan pendekatan biaya pemulihan ekosistem senilai Rp3,26 miliar.
"Kemudian, kerugian akibat hilangnya jasa rekreasi hingga 14 September 2023, diperkirakan sebesar Rp4,87 miliar," katanya.
Baca Juga
Sebagai informasi, kawasan taman nasional tersebut ditutup pada 6-18 September 2023 akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan itu. Proses pemadaman sendiri dilakukan pada 6-14 September 2023, dengan mengerahkan ratusan personel gabungan.
Nilai kerugian tersebut, belum termasuk upaya pemadaman api yang mengerahkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mengirimkan sejumlah helikopter untuk operasi water bombing.
Pada 6 September 2023, kebakaran besar terjadi di kawasan tersebut karena ulah pengunjung yang menggunakan flare atau suar untuk kepentingan pengambilan gambar yang dilakukan sekelompok pengunjung. Sejak saat itu, akses wisata kawasan Bromo ditutup untuk wisatawan.
Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pada 2022, tercatat dikunjungi sebanyak 318.919 wisatawan, yang terbagi dari 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan sebanyak 8.501 merupakan wisatawan asing.
Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, ada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar, yang meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak Rp4,85 miliar.