Bisnis.com, SURABAYA - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur mencatat kinerja Koperasi Sarekat Bisnis Pesantren (KSBP) berhasil meraup omzet penjualan hingga Rp50,22 miliar pada 2022.
Kepala BI Jatim Doddy Zulverdi mengatakan KSBP merupakan salah satu program Bank Indonesia bersama Pemprov Jatim untuk mendorong pengembangan ekonomi syariah (eksyar) melalui optimalisasi distribution center.
“Transaksi jual beli pada KSBP dimulai pada 2019 dan telah berhasil mencapai Rp50,22 miliar hingga 2022, serta aset KSBP juga telah tercatat mencapai Rp15,01 miliar,” katanya, Senin (25/9/2023).
Dia menjelaskan KSBP merupakan cikal bakal pembentukan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) di wilayah lain yang pada akhirnya mendukung pengembangan Hebitren di tingkat nasional. Saat ini ada 17 pondok pesantren (ponpes) anggota KSBP Jatim, dan Hebitren di Jatim telah memiliki ±150.000 santri dan ratusan ribu alumni.
“Hebitren sendiri merupakan wadah yang menghimpun seluruh ponpes di Indonesia guna meningkatkan kualitas pelaku usaha di tiap ponpes, representasi ponpes, menciptakan ekonomi pesantren yang berdaya saing dan punya akses pasar serta akses pembiayaan pesantren,” jelasnya.
Terdapat banyak program BI dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, kata Doddy, di antaranya seperti Bantek bagi UMKM dan eksyar yang bertujuan meningkatkan kapasitas usaha melalui korporatisasi, digitalisasi, serta inovasi pembiayaan yang diimplementasikan melalui program UMKM On boarding, Rumah Kurasi, Program Mantri Desa, pembayaran melalui QRIS, business coaching, pameran serta business matching.
Baca Juga
“Kami juga menyiapkan program sertifikasi halal hingga fasilitas pameran UMKM offline dan online karena kami punya target ekspansi pasar produk UMKM di dalam dan luar negeri, dan UMKM terus berinovasi di era new normal hingga naik kelas,” imbuhnya.