Bisnis.com, SURABAYA - Sejumlah platform keuangan digital milik Astra Financial grup menilai potensi ekonomi digital saat ini masih sangat luas untuk terus digarap, termasuk di wilayah Jawa Timur dengan jumlah penduduk mencapai 41,4 juta jiwa.
Platform pembayaran digital Astrapay misalnya, tahun ini mematok bisa mencatatkan tren transaksi digital mencapai Rp80 triliun naik dibandingkan tahun lalu.
Chief Marketing Officer (CMO) AstraPay, Reny Futsy Yama mengatakan sampai Agustus 2023, tren transaksi pembayaran melalui sistem pembayaran digital Astrapay telah mencapai Rp60 triliun, dengan total pengguna aplikasi mencapai 11 juta. Dari jumlah tersebut, Jatim berkontribusi sekitar 20 persen terhadap nasional.
“Kami berharap jumlah pengguna Astrapay bisa meningkat mencapai 12 juta user sampai akhir tahun, begitu juga transaksinya bisa mencapai Rp80 triliun,” katanya dalam Talkshow Financial Digital di ajang GIIAS 2023 Surabaya, Kamis (21/9/2023).
Dia mengatakan sejauh ini pengguna Astrapay banyak memanfaatkan platform ini untuk pembayaran angsuran kendaraan karena Astrapay dimulai dari ekosistem Astra. Selain itu, penggunanya banyak memakai aplikasi untuk pembayaran di bengkel-bengkel seperti Daihatsu dan Honda Ahas.
“Kami juga sudah masuk ke sektor ritel untuk pembayaran menggunakan QRIS Astrapay. Mulai dari sektor UMKM dan kuliner guna memudahkan konsumen dalam membayar tanpa harus meminta kembalian, ataupun menghindari uang palsu, termasuk bisa menuju ke UMKM dengan society yang bankable karena seluruh aktivitas keuangan mereka terekam,” jelasnya.
Baca Juga
Data Bank Indonesia pada semester I/2023 di Jatim terdapat sebanyak 2,98 juta merchant QRIS atau naik 41 persen (yoy). Sedangkan jumlah pengguna QRIS di Jatim mencapai 5,21 juta atau naik 82 persen (yoy). Tren transaksi per Juni 2023 juga tercatat sebesar Rp1,75 triliun naik 296 persen (yoy) dengan total 14,9 juta transaksi atau naik 155 persen (yoy).
Peningkatan ekonomi digital juga terjadi pada platform digital Maucash, sebuah aplikasi pinjaman online yang memiliki 3 layanan yakni cashloan dengan limit sampai Rp20 juta dan tenor 24 bulan, paylater dengan cicilan sampai 18 bulan, dan productive loan atau pinjaman modal kerja.
Chief Marketing Officer (CMO) Maucash, Indra Suryawan mengatakan Pinjaman online untuk modal kerja atau sektor produktif di Maucash tumbuh signifikan dengan kualitas pendanaan yang lebih baik. Hingga Agustus lalu, Maucash telah menyalurkan pinjaman online sebesar Rp4,6 triliun kepada para usernya.
“Kami melihat ada potensi pasar di event GIIAS Surabaya ini. Memang tidak semua konsumen beli mobil hanya untuk kebutuhan rumah tangga, misal untuk antar jemput anak. Namun bisa saja mereka beli kendaraan untuk bekerja, dan pekerjaan mereka juga bisa saja dapat pendanaan/modal usaha dari kami,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, CEO Moxa, Lim Lizal menjelaskan, Moxa platform digital kredit kendaraan bermotor tahun ini pun menargetkan pertumbuhan jumlah pengguna aplikasi Moxa bisa mencapai 20 - 30 persen. Hingga saat ini jumlah pengguna Moxa mencapai 18,4 juta dan menghasilkan Gross Merchandise Value (GMV) sebesar Rp3 triliun. Di Jatim, pengguna Moxa mencapai sekitar 10 persen lebih dari total nasional.
“Ada lebih dari 31 produk di aplikasi Moxa, kami berharap di GIIAS Surabaya ini ada transaksi pembelian kendaraan melalui aplikasi minimum sebanyak 30 unit SPK sampai 100 unit karena benefit yang diberikan kepada konsumen sangat banyak,” katanya.
Head of Marketing Seva Amar Ibrahim menambahkan, Seva sebagai platform digital untuk pengajuan kredit mobil akan memberikan Instant Approva dalam membeli mobil baru sesuai kemampuan finansial dengan lebih mudah dan jelas.
“Sejak Maret 2022 - Agustus 2023, Seva telah mencatatkan lebih dari 16.000 Berita serah terima kendaraan dengan nilai transaksi Rp7,5 triliun. Di GIIAS 2023 Tangerang, kami berhasil memberikan 3.900 instant approval atau mencapai 390 persen dari target awal. Kami berharap di GIIAS Surabaya juga tercapai lebih baik,” imbuhnya.