Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga saat ini masih terus mengupayakan penanganan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Gunung Bromo maupun Gunung Arjuno.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim Satriyo Nurseno menjelaskan hingga saat ini ada sekitar 274 ha lahan di kawasan Bromo yang terdampak kebakaran. Penanganan kebakaran di kawasan ini dilakukan dengan water bombing.
"Saat ini kondisinya sudah lebih baik dari puncaknya beberapa hari lalu. Namun memang masih ada sisa-sisa kebakaran dan titik api," katanya, Rabu (13/9/2023).
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Hendro Wijanarko menambahkan, ada 6 titik api yang dipastikan sudah padam dan masih ada satu titik yang diperkirakan berada di Gunung Watangan.
“Untuk penanganan kebakaran ini, kami mengirimkan tim tambahan untuk membantu tim yang sudah ada di lokasi, termasuk memantau di malam hari apabila muncul titik api baru,” katanya.
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengatakan, selain karena faktor El Nino atau musim kekeringan, peristiwa kebakaran yang melanda Gunung Bromo ini juga disebabkan oleh oknum pengunjung yang tidak bisa menjaga kelestarian alam, salah satunya dengan menyalakan flare.
Baca Juga
“Kami berharap hal seperti ini tidak terulang lagi, dan masyarakat tidak membuat kerusakan atau pencemaran,” katanya.
Mantan Bupati Trenggalek ini pun mengimbau agar di saat musim kemarau yang lebih panjang ini masyarakat tidak membakar sampah sembarangan, atau lebih baik membawa sampah ke TPA.