Bisnis.com, SOLO - PPDB 2023 menyisakan bermacam kisah, salah satunya datang dari 2 Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Dilansir dari Antaranews, dua sekolah dasar negeri di Kabupaten Ponorogo nyaris tak mendapatkan siswa baru tahun ini. Salah satunya adalah SD Negeri 1 Setono yang berlokasi di Kecamatan Jenangan, Ponorogo.
Pada tahun ini, SD Negeri 1 Setono tersebut hanya mendapatkan satu murid baru.
Kepala Sekolah SD tersebut, Prayitno, mengatakan jika penurunan minat calon siswa untuk bersekolah di SD N 1 Setono sudah terlihat sejak beberapa tahun terakhir.
Pada PPDB tahun 2022 kemarin, Sekolah Dasar tersebut hanya mendapatkan lima siswa yang mendaftar. Dan tahun ini lebih buruk karena cuma satu orang saja.
"Tahun lalu (SD) kami ada lima anak (murid baru) yang mendaftar, tahun ini bahkan hanya satu," kata Kepala SDN 1 Setono Prayitno ditemui ruang kerjanya di Desa Setono Kecamatan Jenangan, Ponorogo, Senin (17/7).
Baca Juga
Pihak sekolah telah melalukan beberapa upaya untuk menarik minat siswa, dua di antaranya yakni dengan memberikan seragam gratis dan uang tabungan.
Akan tetapi tetap saja, minat siswa untuk bersekolah di SD N 1 Sentono tidak menunjukan peningkatan.
Prayitno menilai, kurangnya minat siswa ini bukan karena jumlah siswa TK yang akan masuk ke SD menurun. Akan tetapi karena adanya MI Plus yang dibangun di wilayah tersebut.
"Area wilayah SD Setono itu, lapangan ke timur cuma satu dukuh. Kalau Barat, para siswa sudah masuk ke MI, ke utara sudah masuk desa Japan Kecamatan Babadan," lanjut Prayitno.
Prayitno menambahkan untuk sementara satu siswa murid baru tersebut tetap diajar walaupun hanya sendiri. Pihaknya juga masih membuka pendaftaran secara tatap muka, hingga nanti ada tambahan murid baru.
SD satunya lebih parah
SD Negeri Setono hanya mendapat satu peserta didik baru tahun ini. Tapi itu lebih baik ketimbang SD N Jalen.
Tahun ini, SD tersebut bahkan tidak mendapat murid sama sekali. Mulanya, ada dua siswa yang mendaftar di SD yang terletak di Desa Jalen, Kecamatan Balong, tersebut.
Namun, kedua siswa tersebut punya syarat jika ada temannya minimal lima. Tapi lantaran tak ada siswa lagi yang mendaftar SD N Jalen, pendaftaran kedua siswa tersebut akhirnya dicabut.
Kepala SD Jalen, Dedi, mengatakan jika sekolahnya kurang diminati lantaran ada sekolah swasta dibangun di wilayah tersebut.