Bisnis.com, KEDIRI — Bank Indonesia Kediri mendorong terbangunnya ekosistem UMKM di wilayah kerja bank sentral tersebut yang mapan sehingga terbangun bisnis yang bernilai tambah, kokoh, dan dapat menembus pasar internasional a.l lewat kegiatan Karya Kreatif Mataraman yang digelar pada Sabtu-Minggu (17-18/6/2023).
Kepala Perwakilan BI Kediri, Moch. Choirur Rofiq, mengatakan di wilayah kerja BI Kediri ada banyak UMKM yang menjadi binaan tersebut seperti produk dari sektor perkebunan, pertanian, peternakan, hingga kerajinan tangan seperti batik dan tenun. “Untuk produk wastra yang unggul, ada batik dan tenun,” ujarnya, Minggu (18/6/2023).
Menurutnya faktor yang juga membangkitkan optimisme di wilayah kerja BI Kediri ada desainer fesyen yang andal, yang dapat memanfaatkan batik dan tenun menjadi produk fesyen premium. Dengan menyatunya produk batik dan tenun dengan sentuhan dari desainer profesional yang andal maka akan tercipta produk fesyen yang baik yang pada gilirannya dapat dilirik pasar nasional, dan diharapkan dapat pula memasuki pasar global.
Dengan keberhasilan memasuki pasar global, kata Choirur, maka berarti perajin batik dan tenun serta desainer di wilayah kerja BI Kediri mampu berkontribusi dalam memperoleh devisa sehingga dalam memperkuat cadangan devisa negara.
Di sisi lain, keberhasilan perajin batik dan tenun serta desainer fashion berkolaborasi dalam menciptakan produk fesyen premium, maka akan memberikan nilai tambah bagi mereka. Produk yang dijual tidak hanya kain maupun pakaian yang dijahit secara konvensional, melainkan suatu produk fashion bernilai tinggi, premium.
“Intinya passion BI Kediri menginginkan UMKM di wilayah kerja maju dan mempunyai nilai tambah tinggi, bahkan berhasil menembus pasar ekspor. Ini juga berarti upaya daerah dalam membangun daerah dari sisi produk ekraf [ekonomi kreatif],” ucapnya.
Baca Juga
Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan business matching ekspor produk UMKM senilai Rp1,9 miliar, business matching pembiayaan senilai Rp600 juta kepada empat UMKM lokal, dan fashion show wastra khas Mataraman dengan tema Mataraman Fashion Trend yang menampilkan karya tenun ikat Kediri, batik Kediri, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Pacitan, batik ciprat Blitar, serta ecoprint Nganjuk, dan Tulungagung.
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, berharap masyarakat, terutama masyarakat Kota Kediri, ikut mendukung pengembangan produk UMKM. Caranya, dengan mencintai dan membeli produk-produk UMKM sehingga produk UMKM di kota ini bisa eksis dan berkembang pesat.(K24)