Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Waspada, Tingkat Kematian Akibat Rabies Hampir Capai 100 persen

Langkah awal setelah terkena gigitan dengan mencuci area gigitan dengan air mengalir dan sabun selama 10 hingga 15 menit.
Choirul Anam
Choirul Anam - Bisnis.com 20 Mei 2023  |  13:37 WIB
Waspada, Tingkat Kematian Akibat Rabies Hampir Capai 100 persen
Vaksinasi, sterilisasi, dan kontrol populasi hewan pembawa rabies. Ilustrasi. - Bisnis

Bisnis.com, MALANG — Tingkat kematian akibat rabies hampir mencapai 100 persen jika tidak ditangani dengan tepat.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Gerry Permadi, mengatakan penyakit rabies atau yang sering disebut sebagai penyakit ‘anjing gila’ merupakan salah satu penyakit yang fatal apabila berhasil menjangkiti manusia. Bahkan angka kematian apabila orang yang tertular tidak ditangani dengan tepat hampir mencapai 100 persen.

“Masih banyak masyarakat yang belum memahami penyakit ini,” ujarnya, Jumat (19/5/2023).

Oleh karena itu, penting untuk dipahami apa penyebab dan bagaimana cara agar terhindar dari penyakit rabies tersebut. Penyakit ini ditularkan melalui virus yang berada di tubuh hewan terkena rabies seperti anjing, kera, dan kucing.

Rabies biasanya ditularkan melalui gigitan terbuka atau kontak air liur dari hewan yang telah terkena virus rabies. Persentasenya sekitar 98 persen dari gigitan anjing dan hanya 2 persen sisanya yang berasal dari kera ataupun kucing,” jelasnya.

Virus rabies akan menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan dapat menimbulkan dampak yang sangat fatal. Gejala awal yang bersifat ringan dan sering ditimbulkan yakni demam dan nyeri di sekitar area gigitan.

Sedangkan pada gejala berat, orang yang terjangkit akan mengalami halusinasi, mudah cemas, hingga ciri yang khas adalah sering mengeluarkan air liur berlebihan (hipersaliva).

“Pada tahap yang sangat berat, orang yang terjangkit akan sampai pada fase paralisis, yakni tubuh tidak bisa bergerak layaknya stroke. Bukan hanya setengah yang lumpuh, melainkan keseluruhan badan hingga menyebabkan kematian,” ujarnya.

Tindakan penanganannya, kata Gerry, langkah awal setelah terkena gigitan dengan mencuci area gigitan dengan air mengalir dan sabun selama 10 hingga 15 menit. Setelah itu, segera menuju ke rumah sakit terdekat untuk diberikan vaksin anti rabies atau yang sering dikenal dengan VAR.

Apabila luka gigitan sangat serius dan mendekati kepala, maka akan ditambahkan serum anti rabies atau yang sering disebut dengan SAR.

Langkah preventif atau pencegahan, kata dia, bisa dilakukan karena lebih baik menghindari risiko. Di Indonesia, masih terdapat 26 provinsi yang menjadi wilayah endemis rabies.

Hanya terdapat tujuh provinsi yang telah dinyatakan bebas rabies. Adapun ciri-ciri hewan yang terjangkit rabies dapat dilihat lewat tingkah lakunya yang aneh, seperti mengeluarkan air liur berlebihan dan menggigit sembarangan.

“Tips agar terhindar dari rabies adalah sering membersihkan kandang hewan peliharaan, melakukan vaksinasi apabila berpergian atau hendak beraktivitas di area yang liar. Termasuk saat berkunjung ke wilayah endemis rabies. Juga dengan menjaga hewan peliharaan agar tidak terkontaminasi dengan lingkungan liar,” ucapnya.(K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

hewan penular rabies rabies kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Editor : Miftahul Ulum

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top