Bisnis.com, MALANG — Realisasi kredit usaha rakyat (KUR) di Kab. Malang berhasil menembus Rp725,56 miliar, terbesar di Jatim, sampai dengan April 2023.
Kepala KPPN Malang, Rintok Juhirman, mengatakan realisasi KUR sebesar itu mengindikasikan ada pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, terutama di Kabupaten Malang yang terus berlangsung.
"Jika diproposi maka mencapai 8,48 persen dari total realisasi KUR di Provinsi Jawa Timur sebesar Rp8,55 triliun," katanya, Kamis (11/5/2023).
Dari sisi jumlah debitur KUR, kata dia, Kabupaten Malang juga merupakan yang terbesar pertama, yakni sebanyak 12.893 debitur atau 7,53 persen dari total debitur di Provinsi Jawa Timur sebanyak 171.248 debitur.
Realisasi KUR dalam wilayah kerja KPPN Malang yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan sampai dengan April 2023 sebesar Rp1,16 triliun untuk 19.836 debitur.
Kabupaten Malang merupakan yang terbesar proporsi penyaluran KUR yaitu sebesar Rp725,56 miliar atau 62,46 persen, disusul Kabupaten Pasuruan sebesar Rp189,28 miliar atau 16.30 persen, Kota Malang sebesar Rp166,21 miliar atau 14,31 persen, Kota batu sebesar Rp64,51 miliar atau 5,55 persen, dan terkecil Kota Pasuruan sebesar Rp15,99 miliar atau 1,38 persen.
Baca Juga
Bila dilihat dari skema kredit, menurut dia, KUR mikro merupakan terbesar realisasinya, yakni sebesar Rp696,59 miliar atau 59,97 persen, disusul KUR Kecil sebesar Rp449,40 miliar atau 38,69 persen, KUR Super Mikro sebesar Rp15,41 miliar atau 1,33 persen dan terkecil KUR TKI sebesar Rp160 juta atau 0,01 persen.
Rintok Juhirman berharap pelaku UMKM dapat terus melakukan berbagai macam terobosan dan inovasi unggulan. Baik dari sisi produk maupun pemasarannya. Agar terus tumbuh dan berkembang dalam kegiatan usahanya di berbagai sektor ekonomi.
“Dengan memanfaatkan KUR sebagai salah satu alternatif pembiayaan yang murah, yaitu dengan bunga 6 persen per tahun, karena mendapatkan subsidi bunga dari pemerintah,” ucapnya.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai realisasi penyerapan KUR yang tinggi di Kabupaten Malang menunjukkan keberhasilan Pemkab Malang dalam penyelenggaraan program-program yang fokus pada perlindungan dan pemberdayaan UMKM sehingga UMKM bisa naik kelas.
UMKM juga memiliki laporan keuangan yang feasible dan bankable, dan percepatan fasilitasi sertifikasi dan standarisasi produk, sehingga UMKM dengan mudah dapat menyerap fasilitas pembiayaan murah melalui KUR.
Hal ini dapat menjadi pembelajaran praktis bagi daerah lain dalam perwujudan keberpihakan pada ekonomi kerakyatan. Jumlah UMKM di Kabupaten Malang yang mencapai lebih dari 400.000 unit memiliki andil besar dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi Malang Raya yang tinggi dengan pondasi kokoh dari sektor ekonomi mikro.(K24)