Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Spindo (ISSP) Kuartal I/2023 Capai Rp1,7 Triliun, Ini Rencana ke Depan

Produsen pipa baja las PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) pada kuartal I/2023 mencatatkan kinerja penjualan sebesar Rp1,7 triliun.
Pipa baja./Spindo.
Pipa baja./Spindo.

Bisnis.com, SURABAYA - Produsen pipa baja las PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP/Spindo) pada kuartal I/2023 mencatatkan kinerja penjualan sebesar Rp1,7 triliun dan laba bersih Rp107 miliar.

Corporate Secretary & Investor Relations - Chief Strategy & Business Development Officer Spindo, Johanes W. Edward mengatakan capaian penjualan kuartal I/2023 ini memang lebih rendah dari kuartal I/2022 yang mencapai Rp2 triliun.

“Hal ini terjadi karena pada tahun lalu, terdapat penjualan yang luar biasa tepatnya pada Maret yang bisa tembus Rp1 triliun, akibat ada antisipasi meningkatnya VAT (value added tax),” ujarnya, Rabu (3/5/2023).

Sementara pada periode tersebut, perusahaan berkode saham ISSP ini mencatatkan kinerja margin laba kotor yakni 13,5 persen yang kembali pada level sebelum pandemi Covid-19. 

“Terjadi peningkatan pada penjualan dan biaya operasional, dikarenakan biaya logistik ekspor, dan pembayaran insentif yang sejalan dengan peningkatan penjualan,” katanya.

Johanes mengatakan, meskipun Indonesia secara keseluruhan masih di posisi yang lebih baik dibandingkan negara lain, ISSP masih harus tetap waspada dengan apa yang terjadi secara global. 

Menurunnya harga komoditas energi global seperti batubara, minyak, dan gas alam dapat menjadi pertanda melemahnya ekonomi. Oleh karena itu, strategi pembelian yang bijak masih sangat diperlukan, sambil memanfaatkan peluang domestik secara optimal.

“Tim sales dan marketing kami sejauh ini memiliki 25.000 ton pesanan backlog, dengan projek lainnya dalam proses negosiasi,” imbuhnya.

Adapun sejumlah proyek yang saat ini tengah ditangani Spindo yakni duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentak Pendek (IKN), MMP Nickel Smelter Project Kaltim (program hilirisasi), Project Noefefan Bridge ke Oenuno Timor Leste, Garbarata Dermaga VIP Bakauheni, Bendungan Way Sekampung dan lainnya.

“Ini adalah contoh bagaimana kami mendapat manfaat dari berbagai inisiatif pemerintah,” katanya.

Johanes menambahkan, mengingat peluang dan tantangan yang ada, ISSP masih mempertahankan target pertumbuhan topline dan bottomline sebanyak 20-30 persen, dengan catatan tidak ada kondisi yang merugikan secara signifikan.

Dalam 2 atau 3 tahun ke depan, ISSP pun menargetkan bisa memproduksi sebanyak 500.000 ton per tahun seiring dengan potensi permintaan pasar yang akan datang. Untuk mencapai peningkatan produksi tersebut perseroan melakukan ekspansi mesin stainless steel berdiameter besar yang baru menunjukkan hasil sangat baik. 

“Oleh karena itu, kami akan terus berkembang menuju arah tersebut, karena Indonesia saat ini adalah eksportir stainless steel terbesar. Kami berharap dapat melengkapinya dengan ekspor produk stainless steel nilai tambah produk jadi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper