Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit UMKM Perbankan Umum di Malang Tumbuh 12,75 Persen

Porsi penyaluran kredit sektor perdagangan sebesar 21,59 persen atau setara dengan Rp17,51 triliun.
Pegawai merapikan uang rupiah./Bisnis-Himawan L Nugraha
Pegawai merapikan uang rupiah./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, MALANG — Penyaluran kredit UMKM oleh perbankan umum di wilayah kerja OJK Malang tumbuh secara tahunan (yoy) mencapai 12,75 persen atau Rp3,22 triliun sampai dengan Februari 2023.

Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, mengatakan dalam menjalankan fungsi intermediasinya, industri perbankan memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pengembangan industri perdagangan besar dan eceran.

“Hal ini terlihat dari porsi penyaluran kredit terkait sektor ekonomi tersebut sebesar 21,59 persen dari total penyaluran kredit/pembiayaan di wilayah kerja KOJK Malang atau setara dengan Rp17,51 triliun pada Februari 2023,” katanya, Senin (10/4/2023).

Adapun sektor ekonomi yang mencatat pertumbuhan tertinggi, yakni pertambangan dan penggalian yakni tumbuh mencapai 625,18 persen.

Penyaluran kredit bank umum mayoritas masih disalurkan kepada debitur non-UMKM, yakni sebesar Rp49,60 triliun atau 62,48 persen, sedangkan kredit/pembiayaan BPR/BPRS disalurkan kepada debitur UMKM sebesar Rp1,33 triliun atau 76,67 persen.

Menurut dia, penyaluran kredit/pembiayaan perbankan sampai dengan  Februari 2023 mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi, yakni 11,65 persen (yoy) dan utamanya ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh 35,64 persen yoy.

“Fungsi intermediasi perbankan melanjutkan perbaikan, dengan kredit yang tumbuh tinggi melebihi pertumbuhan DPK sehingga mendorong kenaikan LDR dibandingkan tahun sebelumnya. Risiko kredit juga terus melandai dengan rasio NPL turun dari 3,35 persen pada bulan Februari 2022 menjadi 2,80 persen pada bulan Februari 2023,” katanya menegaskan.

Dari sisi aset perbankan yang terletak di 7 (tujuh) wilayah kerja KOJK Malang, menurut Sugiarto, tumbuh 7,82 persen 4 secara yoy mencapai Rp142,07 triliun per 28 Februari 2023 meskipun sedikit melambat -0,68 persen secara mtm.

Berdasarkan kelompok jenis bank dan jenis usaha, pertumbuhan aset perbankan di wilayah kerja KOJK Malang utamanya didorong oleh Bank Umum Konvensional (BUK) yang tumbuh sebesar Rp10,12 Triliun (8,15 persen) secara yoy dari Rp124,21 triliun pada Februari 2022 menjadi Rp134,33 triliun.

Konsentrasi penyebaran aset BUK dan Bank Umum Syariah (BUS), kata dia, masih terpusat di Kota Malang yaitu masing-masing sebesar 76,59 persen dan 77,53 persen sedangkan konsentrasi penyebaran aset BPR dan BPRS terpusat di Kabupaten Malang yaitu masing-masing sebesar 37,76 persen dan 43,78 persen.

Sedangkan dari sisi sumber dana, kata dia, berupa dana pihak ketiga (DPK) juga secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan 3,44 persen secara tahunan mencapai Rp88,84 triliun. Baik BUK, BUS, dan BPRS mencatatkan pertumbuhan positif. Hanya BPR yang mengalami penurunan DPK menjadi Rp1.819 triliun atau menurun -0,54 persen secara yoy.

Kepala Perwakilan BI Malang, Samsun Hadi, menilai kinerja pembiayaan perbankan di wilayah kerja BI Malang konsisten tumbuh positif yang didorong oleh pertumbuhan kredit konsumsi dan kredit modal kerja. Risiko kredit yang tercermin dari NPL relatif terjaga, pada posisi Februari 2023 berada di level 2,60 persen.

“Sejalan dengan kinerja pembiayaan total, pembiayaan untuk UMKM turut konsisten tumbuh positif sepanjang tahun 2022 dengan NPL yang relatif terjaga yakni di level 3,71 persen. Per posisi Februari 2023, pertumbuhan kredit UMKM masih berlanjut sebesar 9,70 persen (yoy) dengan NPL yang terjaga di level 4,40 persen,” ujarnya.(K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper