Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Februari 2023, Ekspor Nonmigas Jatim Turun 11,11 Persen

BPS Jawa Timur mencatat tren kinerja ekspor nonmigas Jatim pada Februari 2023 mengalami penurunan bahkan sejak Januari 2023.
Aktivitas bongkar muat peti kemas ekspor di Tanjung Perak, Surabaya./Bisnis.com
Aktivitas bongkar muat peti kemas ekspor di Tanjung Perak, Surabaya./Bisnis.com

Bisnis.com, SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat tren kinerja ekspor nonmigas Jatim pada Februari 2023 mengalami penurunan.

Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan menjelaskan, pada Februari 2023 kinerja ekspor nonmigas Jatim tercatat mencapai US$1,57 miliar atau mengalami penurunan 11,11 persen dibandingkan Februari 2022 yang mencapai US$1,77 miliar.

“Capaian tersebut juga turun 3,50 persen bila dibandingkan dengan Januari 2023 yang mampu mencapai US$1,63 miliar,” katanya dalam paparan BRS Ekspor Impor, Rabu (15/3/2023).

Dadang menjelaskan dalam kinerja ekspor nonmigas tersebut, sektor pertanian mencatatkan ekspor Februari 2023 sebesar US$64,8 juta atau tumbuh 16,52 persen (month to month/mtm) dan tumbuh 1,19 persen (year on year/yoy).

Sedangkan di sektor industri pengolahan pada Februari 2023 terealisasi US$1,5 miliar atau turun -4,19 persen (mtm), dan turun -11,17 persen (yoy). Sementara sektor pertambangan dan lainnya tercatat US$2,45 juta atau turun -14,65 persen (mtm) dan turun -76,85 persen (yoy).

“Sejumlah golongan barang pada Februari lalu mengalami peningkatan permintaan di antaranya seperti kendaraan dan bagiannya, berbagai produk kimia, lokomotif dan kereta api, ikan krustasea dan moluska, serta besi dan baja,” ujarnya.

Meski begitu, lanjut Dadang, juga terdapat golongan barang lainnya yang mengalami penurunan yakni gula dan kembang gula, alas kaki, bahan kimia organik, tembaga, dan perhiasan /permata.

Dia menambahkan, negara yang mengalami peningkatan permintaan barang dari Jatim di antaranya adalah China, Singapura, Selandia Baru, Taiwan, dan Bangladesh. 

“Untuk negara tujuan ekspor yang mengalami penurunan permintaan adalah Amerika Serikat (AS), Malaysia, Swiss, Jepang dan Vietnam,” imbuhnya.

Adapun pangsa pasar ekspor non migas Jatim sepanjang Januari-Februari 2023 ini di antaranya adalah Jepang  dengan kontribusi sebesar 17,83 persen, AS sebesar 14,17 persen, China 13,39 persen, dan disusul Malaysia, India, Vietnam, Korea Selatan, Singapura, Australia dan Thailand.

Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan kinerja ekspor Jatim tahun ini memang diproyeksikan turun hingga 2 persen akibat situasi global.

“Untuk itu kita harus berupaya mencari pasar nontradisional seperti di Uni Emirat Arab (UEA) dan Uni Eropa. Kita mencoba berkoordinasi dengan KBRI di sejumlah negara nontradisional untuk meningkatkan ekspor kita tahun ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper