Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awal Tahun, Terminal Petikemas Surabaya Layani Tiga Order Baru

TPS optimistis dengan penambahan layanan baru tersebut maka tahun ini bisa mencapai target kinerja arus petikemas yakni 1.390.853 TEUs.
Kapal petikemas Ever Chaste saat bersandar di Terminal Petikemas Surabaya./Dok, TPS
Kapal petikemas Ever Chaste saat bersandar di Terminal Petikemas Surabaya./Dok, TPS

Bisnis.com, SURABAYA — Terminal Petikemas Surabaya (TPS), salah satu anak perusahaan Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mendapatkan 3 order/servis baru di awal tahun.

Adapun order baru yang pertama adalah China-Malaysia Indonesia (CMI) 2 service yang dioperatori SITC dengan rute Jakarta - Semarang - Surabaya - Laem Chabang - Hochiminh - Batangas - Manila North - Nansha - Shekou. 

Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi mengatakan CMI2 service ini sebenarnya bukan baru sebab pernah hadir di TPS pada Maret 2021 sampai dengan kuartal II/2022.

“Kemudian CMI2 kembali melanjutkan servisnya di Indonesia khususnya TPS pada 13 Januari 2023 kemarin,” katanya, Jumat (27/1/2023).

Selain itu, lanjut Erika, servis kedua yang termasuk layanan baru yakni maiden call MV. Ever Chaste. Kapal tersebut membawa servis baru yakni Vietnam - Malaysia - Indonesia (VMI) service yang dioperatori oleh Evergreen dengan rute Haipong - Ho Chi Minh City - Port Klang Westport - Tanjung Pelepas - Jakarta - Semarang - Surabaya - Singapore - Tanjung Pelepas - Haipong.

“Di Januari ini juga akan ada servis baru yang akan masuk di akhir Januari. Kami akan terus berupaya meningkatkan pelayanan, baik untuk servis yang sudah ada maupun servis baru berikutnya,” imbuhnya.

Erika menambahkan, TPS optimistis dengan penambahan layanan baru tersebut maka tahun ini bisa mencapai target kinerja arus peti kemas yakni 1.390.853 TEUs. Pada 2022, arus peti kemas melalui TPS tercatat 1.366.196 TEUs atau turun 3,5 persen (yoy).

“Kinerja arus peti kemas 2022 tersebut meliputi peti kemas internasional mencapai 1.293.502 TEUs dan domestik sebesar 72.694 TEUs,” imbuhnya.

Menurutnya, penurunan arus peti kemas tahun lalu salah satunya disebabkan oleh kebijakan lockdown yang masih berlaku beberapa kali di China dan masih berlangsungnya ketegangan Rusia - Ukraina serta krisis ekonomi secara global.

Namun begitu, market share peti kemas di lingkungan Tanjung Perak, TPS masih mendominasi yakni 35 persen baik untuk internasional maupun domestik, sedangkan khusus untuk petikemas internasional mendominasi hampir 80 persen di lingkungan Pelabuhan Tanjung Perak.

“Dan di sepanjang 2022, kami mendapatkan 4 servis baru, dan servis tersebut berkontribusi sebesar 107,363 TEUs atau 8 persen dari catatan arus petikemas TPS 2022,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper