Bisnis.com, SURABAYA - Program kredit murah melalui Program Keluarga Sejahtera (Prokesra) Pemerintah Provinsi Jawa Timur selama empat bulan terakhir ini telah terealisasi mencapai Rp15,19 miliar mencakup 1.792 debitur.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan penyaluran kredit Prokesra bagi usaha ultra mikro, mikro, kecil dan menengah ini memiliki fasilitas subsidi bunga sebesar 9,25 persen.
“Jadi bunga kredit dari Bank UMKM yang seharusnya dikenakan bunga 12,15 persen, disubsidi 9,25 persen sehingga nasabah hanya dikenakan bunga hanya 3 persen,” jelasnya, Selasa (17/1/2023).
Dia mengatakan program ini merupakan upaya untuk mewujudkan ekonomi inklusif terutama dalam menumbuhkan sektor koperasi dan UMKM sebagai penyangga perekonomian Jatim di masa pemulihan pasca pandemi Covid-19.
“Untuk itu Pemprov Jatim berkomitmen untuk mendorong terwujudnya ekonomi inklusif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui gerakan koperasi dan UMKM,” jelasnya.
Khofifah melanjutkan, ke depan program kredit murah Prokesra ini akan terus ditingkatkan agar banyak pelaku UMKM yang dapat mengakses program tersebut.
Baca Juga
“Semoga Prokesra ini dapat membantu perputaran modal agar mereka tidak lagi meminjam ke rentenir berkedok pinjaman online,” imbuhnya.
Adapun untuk mendorong peningkatan program ini, Pemprov Jatim telah menyiapkan sejumlah strategi di antaranya seperti upaya sertifikasi dan standardisasi dengan memberikan pendampingan untuk branding ulang logo dan kemasan, serta foto produk. Proses rebranding tersebut difasilitasi melalui Milennial Job Center (MJC).
“Produk UMKM kita tidak kalah dengan produk yang ada di pasaran, apalagi jika dilengkapi sertifikasi dan ditingkatkan kualitas kemasannya agar dapat semakin menarik konsumen,” ujar Khofifah.
Dia menambahkan, Pemprov Jatim juga memberikan workshop digitalisasi pemasaran dengan menggandeng berbagai platform marketplace e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Grab, Blibli, Gojek, dan Lazada serta kolaborasi dengan platform Kasir Pintar untuk mendorong digitalisasi transaksi oleh UMKM.
"Pada 2022 juga telah dilakukan pelatihan on-boarding di kampus UKM Shopee dengan sasaran mencapai 2.000 pelaku UMKM," imbuhnya.