Bisnis.com, SURABAYA — Sebanyak 1.225.000 dosis vaksin InaVac hasil produksi Universitas Airlangga bersama PT Biotis Pharmaceutical siap didistribusikan dan disuntikkan untuk masyarakat Indonesia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa menjelaskan, vaksin Inavac saat ini telah siap dikirim ke Kementerian Kesehatan untuk segera disuntikkan pada seluruh warga Indonesia, temasuk warga Jatim.
“Allhamdulillah, progres vaksin Inavac pada awal tahun ini telah siap sebanyak 1,2 juta dosis vaksin. Vaksin ini akan menjadi ikhtiar mempercepat kekebalan imunitas masyarakat Indonesia, meskipun kasus Covid-19 terus mengalami penurunan yang signifikan,” katanya, Jumat (6/1/2023).
Dia mengatakan vaksin Inavac pada tahap awal ini akan diprioritaskan untuk booster usia dewasa maupun untuk dosis 1 dan 2. Pemprov Jatim, katanya, juga akan meminta kepada Menkes agar Jatim juga mendapatkan jatah kuota Inavac sebelum didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia.
“Kita berharap, Jatim kebagian jatah yang cukup untuk melanjutkan proses vaksinasi masyarakat untuk mencapai kekebalan imunitas," ujarnya.
Khofifah yang juga merupakan Ketua Umum IKA Unair itu menjelaskan, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin InaVac tersebut merupakan hasil produksi pertama pada November 2022. Sedangkan produksi awal ditargetkan bisa mencapai 5 juta dosis.
Baca Juga
“Masih ada 3,8 juta dosis yang dalam proses produksi, dan tahun ini produksi Inavac juga ditarget bisa mencapai 15–20 juta dosis untuk mempercepat vaksinasi dalam negeri termasuk untuk diekspor ke negara-negara yang membutuhkan,” ujarnya.
Data Satgas Percepatan penanganan Covid-19 Jatim, terdapat target vaksinasi sebanyak 35.339.869 sasaran yang meliputi tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan dan masyarakat umum.
Dari target tersebut, capaian vaksinasi berdasarkan data Dashboard Kemenkes/KCPEN per 5 Januari 2023, untuk dosis pertama telah disuntikkan kepada 30.265.744 penerima vaksin, dosis kedua sebanyak 26.397.726 penerima vaksin, dosis ketiga 9.235.158 penerima vaksin serta dosis keempat atau booster sebanyak 240.079.
Ketua Tim Riset InaVac, Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengatakan, tim peneliti Inavac masih akan melanjutkan penelitian agar penggunaan InaVac tak hanya untuk kalangan remaja dan dewasa tetapi juga bisa dimanfaatkan secara meluas ke anak-anak.
"Proposal uji klinik telah dikirimkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Persetujuan protokol uji klinis akan dilakukan untuk remaja dahulu. Setelahnya, untuk vaksin anak-anak hingga Desember nanti," katanya.
Adapun hasil uji klinik InaVac saat ini dapat digunakan sebagai vaksin Covid-19 primer atau sebagai vaksin dosis pertama dan kedua dalam interval waktu penggunaan 28 hari. Selain itu, InaVac hanya boleh digunakan untuk orang berusia 18 tahun ke atas.
InaVac sendiri telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM pada 4 November 2022 untuk suntikan dosis primer dewasa. InaVac juga telah mendapatkan EUA untuk menjadi vaksin booster pada 17 November 2022. Vaksin InaVaC yang sebelumnya dinamai Vaksin Merah Putih ini juga dinyatakan halal dan aman setelah sertifikat halal diterbitakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama.