Bisnis.com, MALANG—Pemkot Malang membelanjakan Rp91,66 miliar untuk produk-produk UMKM lewat toko daring Jatim Bejo.
Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa Setda Kota Malang Eko Setyo Mahanani mengatakan belanja senilai itu pada periode Januari hingga November 2022.
Belanja pada produk UMKM sebagai bentuk dukungan pada pemulihan ekonomi yang menjadi prioritas sepanjang tahun 2022, serta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai penyedia dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah.
“Nilai tersebut masih yang tertinggi dibanding kabupaten/kota lain di Jawa Timur yang menjadi pengguna aplikasi Jatim Bejo,” katanya, Jumat (30/12/2022).
Sesuai arahan Wali Kota Malang, Sutiaji, pihaknya terus terus mendorong langkah penguatan peran UMKM dalam pembangunan.
“Kami memfasilitasi dan menyiapkan ekosistem agar UMKM Kota Malang makin terlibat dalam penyediaan barang dan jasa pemerintah. Ini bukti keberpihakan terhadap UMKM di masa pemulihan ekonomi pascapandemi,” ujarnya.
Berbagai produk UMKM Kota Malang seperti makan dan minum, berbagai perlengkapan furniture, hingga pengembangan software telah dimanfaatkan oleh Pemkot Malang.
Selain itu, kata dia, Pemkot Malang uga telah menyediakan katalog lokal dengan 20 etalase jenis produk yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM memasarkan produknya. Pemanfaatan aplikasi toko daring diharapkan dapat meningkatkan transparansi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.
“Saat ini sekitar 1.700 produk UMKM Kota Malang yang sudah berhasil daftar di katalog lokal dan bisa dipilih oleh instansi untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasanya,” ungkapnya.
Pelaku UMKM lainnya yang ingin berperan, dia meyakinkan, Bagian Layanan Pengadaan (BLP) telah menyediakan helpdesk yang siap mendampingi para calon penyedia barang/jasa lokal dalam mengikuti proses sesuai ketentuan.(K24)
