Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Cukai Rokok Tahun 2023 Naik, Pabrik Rokok di Jawa Timur Ini Alokasikan Pajak Rp13,8 Miliar

Pabrik rokok di Trenggalek ini mengalokasikan dana Rp13,8 miliar per tahun untuk membayar pajak.
Pekerja salah satu pabrik rokok di Trenggalek./Bisnis Indonesia-Rendi Mahendra
Pekerja salah satu pabrik rokok di Trenggalek./Bisnis Indonesia-Rendi Mahendra

Bisnis.com, SURABAYA - Di tengah isu kenaikan cukai rokok tahun 2023, perusahaan Alfi Putra yang memproduksi rokok di Trenggalek, Jawa Timur, mengalokasikan dana yang tak sedikit untuk pajak.

Manajer Operasional dan Kabag Pemasaran Alfi Putra, Sutrisno Hadi Wibowo mengatakan dari tahun ke tahun, perusahaan yang memproduksi merk rokok kretek B.O.Y itu rata-rata mengalokasikan dana Rp 13,8 miliar untuk pajak.

“Satu tahun untuk pajak saja, itu sekitar 13,8 miliar per tahun. Kalau satu tahun,,” kata Sutrisno ditemui di Trenggalek, Rabu  (20/12/2022).

Lebih lanjut Sutrisno mengungkapkan bahwa untuk tiap tahunnya Alfi Putra  mengalokasikan dana Rp2 miliar untuk setiap kenaikan

“Setiap tahin itu, kita naik sekitar Rp2 miliar,” tambahnya.

Sementara itu, pemerintah telah memutuskan menaikan cukai hasil tembakau (CHT) 10% pada 2023 dan 2024.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kenaikan tarif CHT itu akan diterapkan untuk jenis sigaret kretek mesin (SKM), sigaret putih mesin (SPM), dan sigaret kretek pangan (SKP).

Adapun kenaikan CHT akan berbeda sesuai dengan golongannya. Kendati demikian, kenaikan rokok rata-rata naik 10 persen.

“Rata-rata 10 persen, nanti akan ditunjukkan dengan SKM I dan II yang nanti rata-rata meningkat antara 11,5 hingga 11,75 (persen), SPM I dan SPM II naik di 12 hingga 11 persen, sedangkan SKP I, II, dan III naik 5 persen,” ujar Sri Mulyani dikutip dari laman resmi Kemenkeu, Jumat (4/11/2022).

Menurut Sutrisno, dengan adanya kenaikan cukai rokok itu, ditambah dengan kenaikan UMP Jawa Timur, operiasonal perusahaannya sering kelabakan.

Namun ia mengaku sejauh ini perusahaan Alfi Putra masih tetap bisa bertahan dari tahun ke tahun menghadapi kenaikan cukai rokok, dan kenaikan UMP.

“Sebetulnya operasional kelabakan. Tapi selama ini, pabrik kita masih bisa bertahan,” terang Sutrisno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper