Elektabilitas Kokoh, Erick Thohir Berpotensi Dipinang Capres Populer

Elektabilitas Erick Thohir menempati urutan tertinggi, jika dipasangkan dengan Ganjar berpotensi untuk memenangkan pilpres 2024
Foto: Erick Thohir
Foto: Erick Thohir

Bisnis.com, SURABAYA - Dosen Ilmu Politik Unair Ucu Martanto menilai hasil survei politik yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia sudah sangat menggambarkan peta capres dan cawapres di pulau Jawa. Dari hasil tersebut lanjut Ucu, kekuatan antara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan relatif berimbang di Jawa. Ganjar memiliki kekuatan lebih di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan Mantan Gubernur Jakarta cukup populer di Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Sedangkan untuk cawapres, nama Erick Thohir terus menunjukan trend peningkatan. Bahkan di Jawa Tengah elektabilitas Menteri BUMN ini menempati urutan tertinggi. Jika Ganjar dipasangkan dengan Erick, menurut Ucu mereka berpotensi untuk memenangkan pilpres 2024.

"Memang dari hasil beberapa lembaga survei menunjukan elektabilitas Ganjar dan Anies merupakan yang paling unggul. Sedangkan cawapres untuk cawapres memang elektabilitas Erick mulai meningkat. Dari hasil survei Poltracking Indonesia terlihat ada upaya untuk memasangkan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir sebagai pasangan capres dan cawapres di 2024 mendatang,"terang Ucu.

Jika melihat data Poltracking Indonesia yang mengungkap hampir meratanya elektabilitas capres dan cawapres yang ada saat ini, Ucu memperkirakan nantinya Jawa bukan lagi sebagai penentu kemenangan capres dan cawapres. Justru suara dari wilayah luar Jawa menjadi penentu kemenangan capres dan cawapres mendatang. Bisa jadi capres yang memiliki elektabilitas tinggi akan mencari cawapres yang bisa mendulang suara di daerah yang tak dikuasainya. Sehingga saat ini tinggal menunggu kepiawaian Erick untuk dapat memberikan kontribusi pemilih di luar Jawa.

Memang calon pemilih di Jawa merupakan yang terbesar. Namun dengan kekuatan yang relatif berimbang tersebut membuat wilayah di luar Jawa yang memiliki jumlah penduduk besar bisa menjadi penentu kemenangan capres dan cawapres. Saat ini Menteri Erick sudah mulai mendekati konstituen di luar Jawa. Peran cawapres seperti Erick yang memiliki elektabilitas tinggi dan logistik yang kuat turut menentukan kemenangan pilpres 2024. Erick memang saat ini pejabat publik yang memiliki usaha yang bisa mensuport capres.

"Langkah tersebut sudah sangat tepat untuk memperkuat elektabilitas capres yang relatif berimbang di Jawa. Karakter masyarakat Indonesia masih kental dengan politik identitas. Jika Erick bisa memperkenalkan diri di luar Jawa maka ia akan menjadi kuda hitam dan bisa pinang oleh capres yang elektabilitas tinggi,"kata Ucu.

Dari hasil survei politik Poltracking Indonesia juga mengungkap, PDIP masih menjadi partai yang diminati oleh sebagian besar penduduk di Jawa. Jika PDIP mengusung Ganjar sebagai capres di 2024 mendatang, Ucu memperkirakan dukungan tersebut akan semakin memperkuat posisi Gubernur Jawa Tengah untuk dapat memenangkan kontestasi pilpres mendatang.

Saat ini yang sudah bisa dipastikan mengusung capres tanpa koalisi adalah PDIP. Namun saat ini PDIP belum menyebutkan calon presiden yang akan mereka usung. Meski Nasdem sudah mendeklarasikan Anies sebagai capres, namun menurut Ucu mereka masih membutuhkan koalisi dari partai lain untuk dapat mengusungnya.

Lanjut Ucu, pemilih PDIP belum tentu mereka akan memilih Puan Maharani sebagai capres pilihannya. Terlebih lagi elektabilitas mbak Puan masih jauh dari yang diharapkan. Jika PDIP bersikukuh untuk mengusung Puan sebagai capres, Ucu memperkirakan akan memberikan dampak kurang baik suara PDIP di parlemen.

"Efek ekor jas yang diharapkan mungkin tak akan berdampak bagi PDIP.Justru mengusung mbak Puan berpotensi memperberat PDIP. Ini mirip dengan Nasdem yang mengusung Anies. Ketika mereka mengusung Anies berharap elektabilitas Nasdem akan naik. Namun kenyataannya tidak. Saya memahami ini pilihan yang sulit bagi Megawati. Beliau memberikan tiketnya ke Ganjar dan cawapresnya berasal dari calon yang memiliki elektabilitas tinggi seperti Erick, bisa jadi efek ekor jas akan berdampak signifikan bagi PDIP,"kata Ucu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper