Bisnis.com, SURABAYA — Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menilai banyak potensi kerja sama yang bisa digali lebih dalam lagi antara Jatim dengan sejumlah negara di Uni Eropa.
Emil mengatakan Pemprov Jatim bersama dengan pengusaha Jatim akan memacu hubungan dagang dan investasi dengan Uni Eropa. Dalam jangka pendek, Jatim bisa menjual barang-barang buatan Jatim ke Uni Eropa, dan sebaliknya riset teknologi manufaktur yang dimiliki Uni Eropa bisa dikembangkan di Jatim guna mengembangkan pasar di Asean melalui Jatim.
“Semalam kami menjamu Dubes Uni Eropa untuk Indonesia dan delegasi bagian ekonomi Uni Eropa di Jatim, dan pagi ini kami menyaksikan bahwa ada diselenggarakan diskusi mengenai bagaimana kita bisa meningkatkan hubungan dagang dan investasi dengan mereka. Kami berharap perjanjian ekonomi yang komprehensif dapat segera diwujudkan,” jelasnya di sela-sela Trade and Investment Dialogue di Surabaya, Selasa (6/12/2022).
Dia mengatakan ekonomi Jatim hingga kuartal III/2022 ini telah berhasil tumbuh 5,58 persen di tengah tantangan ekonomi global dan proses pemulihan. Kondisi ini pun menjadi daya tarik investor untuk masuk ke Jatim dengan iklim investasi yang menjanjikan.
“Uni Eropa kan luas sekali, banyak negara yang potensi di sana. Jadi tantangan kita bukan lagi one country one country, tetapi melihat Uni Eropa sebagai sistem, sama seperti mereka melihat Indonesia sebagai sistem pengembangan untuk pasar di Asean,” jelasnya.
Emil menambahkan saat ini investor dari Uni Eropa di Jatim masih didominasi dari Belanda dan Prancis. Untuk itu, peluang kerja sama masih bisa diperluas lagi hingga ke Jerman dan negara lainnya.
Baca Juga
“Di Jatim, ungulan kita ada di infrastuktur dan aglomerasi wilayah. Jalan sedikit ke Nganjuk, Madiun, Ngawi ada kawasan industri yang bisa bangun pabrik untuk padat karya karena di sana upahnya masih kompetitif. Ini pilihan yang bisa dilakukan untuk calon investor yang ada di Jatim,” ujarnya.
Wakil Ketua Kadin Jatim, Bidang Promosi dan Perdagangan Luar Negeri, Thommy Kaihatu menjelaskan bahwa misi delegasi Uni Eropa ke Jatim imi merupakan bagian dari trade and investment roadshow Uni Eropa ke sejumlah provinsi di Indonesia.
“Jatim merupakan destinasi ke 3 tahun ini, dan ini difasilitasi Kadin Jatim untuk membahas peluang perdagangan dan investasi sekaligus meningkatkan pemahaman mengenai negosiasi Indonesia - European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA),” jelasnya.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket mengatakan bagi Uni Eropa, Jatim merupakan mitra strategis di bidang perdagangan dan investasi. Saat ini Uni Eropa sedang melakukan perundingan IEU-CEPA yang diharapkan segara rampung.
“Melalui CEPA ini akan menambah nilai GDP dan ekspor serta meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi kita,” Katanya.
Konsul Kehormatan Kerajaan Belanda di Surabaya, Lily Jessica Tjokrosetio mengatakan Belanda sebagai bagian dari Uni Eropa memiliki peluang investasi di Jatim yang masih sangat besar.
“Belanda masih sangat bersemangat untuk mengembangkan investasinya di Jatim, contohnya dengan upaya disiapkannya kantor Netherland Business Support Office (NBSO) di Surabaya,” katanya.
Data BPS mencatat hingga 2020, Jatim merupakan provinsi dengan jumlah unit usaha tertinggi di Indonesia dengan jumlah 108.232 perusahaan terdaftar. Dalam kurun waktu 12 tahun terakhir, investasi Uni Eropa di Jatim telah mencapai US$5,5 miliar dan telah menyerap 77.000 tenaga kerja.
Sementara ekspor Jatim ke Uni Eropa hingga Juli 2022 sebesar US$1,413 miliar dan nilai impor dari Uni Eropa US$1,22 miliar.