Bisnis.com, SURABAYA — Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur akan terus mengembangkan kawasan/sentra tanaman hias (florikultura) di Jatim untuk meningkatkan produktivitas seiring dengan besarnya potensi permintaan pasar baik domestik maupun ekspor.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo mengatakan sedikitnya ada 20 jenis tanaman hias yang terus dikembangkan sentra-sentra florikultura di Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Banyuwangi, Kabuapten Kediri, Tulungagung dan Bondowoso.
“Di tahun ini juga dilakukan pengembangan kawasan anggrek seluas 300 m2 di Kabupaten Blitar dan kawasan melati 5.000 m2 di Tulungagung,” katanya kepada Bisnis, Kamis (1/12/2022).
Pengembang kawasan anggrek dilakukan pada pada Kelompok Tani (KT) Harapan Srikandi, KT Puspita, dan KT Srikandi. Sedangkan kawasan melati dilakukan pada Kelompok Tani Marsudi Tani dalam bentuk bantuan hibah pupuk organik dan bibit.
“Selain itu kita juga lakukan pembangunan pasar lelang dan online market place tanaman hias, serta mendukung dibukanya outlet penjualan tanaman hias di pusat perbelanjaan,” katanya.
Selain itu, tahun ini juga dilakukan penyelenggaraan kontes/pameran tanaman hias, pengembangan sistem database yang memuat perkembangan permintaan, kemampuan produksi, pasar sasaran, waktu kebutuhan dan harga, termasuk pengembangan bisnis merangkai bunga, lanskap, hingga pengembangan asosiasi dekorator tanaman hias.
Baca Juga
Menurut Hadi, potensi sumber daya maupun pasar agribisnis di bidang florikultura Jatim ini sangat memiliki peluang. Tantangannya adalah bagaimana mengubah dan mengembangkan kebiasaan masyarakat di Jatim agar terbiasa memanfaatkan produk florikultura dalam kehidupan sehari-hari.
“Pelaku industri florikultura juga perlu memahami selera dan peluang pasar domestik dan internasional, di mana permintaan pasar domestik lebih memilih tanaman hias sedangkan pasar internasional memilih bunga potong,” katanya.
Saat ini, lanjut Hadi, peluang ekspor masih besar, tetapi belum optimal sehingga perlu adanya promosi untuk meningkatkan pengetahuan dan kepeduliaan masyarakat terhadap produk florikultura, misalnya dengan memfasilitasi produsen florikultura dalam pameran domestik dan internasional dan misi dagang.
Adapun data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim mencatat per Oktober 2022, luas tanaman hias di Jatim secara total mencapai 8.380.418 m2 dengan produksi sebanyak 301.226.425 pohon.
Sebanyak 20 jenis tanaman hias yang dikembangkan di Jatim yakni Aglaonema, Anggrek Pot, Anggrek Potong, Anthrium Bunga, Bromelia, Bugenvil, Cordyline, Dracaeca, Gerbera (Herbras), Heliconia, Ixora (Soka), Krisan, Mawar, Melati, Pakis, Palem, Phylodendron, Puring, Sansevieria dan Sedap Malam.
Tiga jenis tanaman hias yang memiliki lahan terluas di antaranya yakni Krisan seluas 6.245.784 m2 dengan produksi 118.162.783 pohon dan berkontribusi sebesar 34,35 persen terhadap produksi nasional, disusul Sedap Malam seluas 719.047 m2 dengan produksi 90.229.492 pohon dan berkontribusi 73,46 persen terhadap nasional, serta Mawar 450.353 m2 dengan produksi 86.328.773 pohon dan berkontribusi 66 persen terhadap nasional.