Bisnis.com, SURABAYA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meminta pemerintah daerah untuk memberi kelancaran dan mempermudah investasi pembangunan Jalur Palapa Ring Integrasi yang akan dilakukan oleh swasta melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Menteri Kominfo, Johnny G. Plate menjelaskan jaringan Palapa Ring Integrasi akan menjadi bagian penting dalam jaringan tulang punggung atau backbone telekomunikasi nasional.
“Selain akan meningkatkan utilitas dan resiliensi jaringan nasional, proyek Palapa Ring Integrasi ini juga akan menjadi bagian dari jaringan internasional,” katanya dalam Sosialisasi Proyek Palapa Ring Integrasi di Surabaya, Senin (31/10/2022).
Menurutnya, tranformasi digital akan dapat berhasil apabila infrastruktur digital di hulu yakni Jalur Palapa Ring sudah terealisasi. Dalam proyek Palapa Ring Integrasi yang merupakan eksisting ini akan memiliki panjang jaringan 11.610 km, yang terdiri dari 8.601 km kabel darat dam 3.009 km kabel laut, dengan radio link sebanyak 46 hops.
Melalui Palapa Ring eksisting ini, lanjutnya, maka Palapa Ring yang sudah ada akan terhubung dan utilisasi digital akan semakin tinggi. Selain itu, digital ekonomi 2022 yang diproyeksi mencapai US$315 miliar, ke depan juga diyakini akan menjadi jauh lebih besar, serta pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru akan tersebar tidak hanya di Jawa.
“Untuk itu, saya minta pihak terkait, terutama pemda-pemda saya minta memperlancar KPBU untuk infrastruktur kabel darat dan laut, karena ini untuk jutaan rakyat. Kita harus jemput bola bantu kelancaran investasi bagi backbone telekomunikasi,” imbuhnya.
Baca Juga
Selain itu, lanjutnya, bagi calon mitra swasta yang akan ikut dalam skema KPBU ini, Kementerian Kominfo memastikan kesiapannya untuk mendapingi dalam setiap roadshow dan memperlancar pelaksanaan proyek.
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kominfo, Anang Achamad Latif menjelaskan dalam proyek KPBU Palapa Ring ini sudah dilakukan studi kelayakan awal atau Outline Business Case (OBC) pada 2020, dan berakhir pada 2021 atau dalam Tahap Final Business Case (FBC) serta dilakukan market sounding.
“Nah di tahun ini kita lakukan penyempurnaan FBC, perolehan izin administrative proyek KPBU, perolehan proyek strategis nasional, dan tahun depan targetnya dilanjutkan dengan lelang, financial close, dan mulai konstruksi dengan harapan 2025 sudah oeprasional,” jelasnya.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif mengatakan APJII sangat mendukung terwujudnya proyek ini, tetapi yang paling penting adalah kejelasan regulasi dalam pelaksanaan pembangunan.
“Kami dari swasta siap saja, tapi proyek sebesar itu butuh insentif besar, ya yang paling mendasar mungkin adalah tax holiday,” katanya.
Dia menjelaskan saat ini tingkat pengguna internet di Indoensia mencapai 210 juta Jiwa atau setara 77,02 persen dari total penduduk Indonesia. Hanya saja selama ini Pembangunan infrastruktur jaringan internet masih didominasi di Pulau Jawa.
“Untuk itu proyek Palapa Ring ini lebih banyak fokus di luar Pulau Jawa yang tantangan pasarnya cukup berat,” imbuhnya.