Bisnis.com, MALANG — Kinerja kegiatan usaha di wilayah kerja Bank Indonesia Malang pada triwulan III/2022 menguat Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU).
Kepala BI Malang, Samsun Hadi, mengatakan indikasi menguatnya kegiatan dunia usaha pada triwulan III/2022 tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha triwulan III/2022 sebesar 8,06 persen, lebih tinggi dari SBT -10,16 persen pada triwulan II/2022.
“Akselerasi kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan III/2022 terindikasi terutama pada sektor utama pertanian, kehutanan dan perikanan (SBT -2,74 persen), Industri Pengolahan (SBT4,27 persen), serta Perdagangan Besar dan Eceran (SBT 2,55 persen),” katanya, Minggu (16/10/2022).
Sejalan dengan kinerja kegiatan usaha, kata dia, likuiditas dan investasi pada triwulan III/2022 tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Kondisi keuangan dari aspek likuiditas dan akses kredit masih cukup baik dengan akses terhadap kredit perbankan yang relatif normal.
Peningkatan kinerja kegiatan usaha sejalan dengan masih kuatnya permintaan domestik di tengah kenaikan mobilitas masyarakat yang meningkatkan permintaan.
Panen gadu pada komoditas beras di akhir September dan masih berlangsungnya musim panen komoditas hortikultura menjadi faktor pendorong kinerja sektor pertanian.
Baca Juga
Menurutnya, fenomena La Nina yang masih terjadi pada triwulan III/2022 mengakibatkan kemarau basah dan mendorong petani menanam padi. Selain itu, masih berlanjutnya penyaluran KUR mikro tanpa agunan pertanian yang meningkatkan kapasitas produksi pertanian.
Peningkatan kinerja industri pengolahan, menurut Samsun, didorong oleh masih kuatnya permintaan domestik di tengah masih tingginya mobilitas masyarakat yang tercermin dari Google Mobility Index.
Permintaan masih menguat seiring kebijakan pertemuan tatap muka, pencairan gaji ke-13 disertai tunjangan kinerja, penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan serta kompensasi biaya energi pasca penyesuaian harga BBM subsidi menjaga daya beli masyarakat.
Dari sisi penawaran, hari kerja produksi yang kembali normal serta masih berlanjutnya subsidi bunga UMKM dan korporasi meningkatkan produktivitas dan kapasitas industri pengolahan.
Peningkatan kinerja perdagangan besar dan eceran pada triwulan III/2022, kata dia, didorong berlanjutnya pelonggaran aktivitas di tengah terkendalinya kasus Covid-19 pasca-libur HBKN Idul Fitri dan diskon PPnBM mobil LCGC sebesar 33,33 persen, perpanjangan relaksasi LTV Kredit Kendaraan Bermotor 100 persen, serta dibukanya kembali perjalanan ibadah haji.
Pada triwulan IV/2022, Samsun menegaskan, responden memprakirakan kegiatan usaha akan menguat dan mencatatkan kinerja positif sengan SBT sebesar 30,95 persen, meningkat dibandingkan SBT 8,06 persen pada triwulan III/2022 dan SBT 21,58 persen pada triwulan IV/2021.
“Kembali menguatnya kegiatan usaha di triwulan IV/2022 sejalan dengan masih berlanjutnya optimisme masyarakat yang meningkatkan konsumsi, khususnya di momen Natal dan Tahun Baru di tengah berlanjutnya akselerasi vaksinasi terutama booster menuju endemi,” ucapnya.
Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai optimisme dunia usaha masih terjaga seiring dengan tumbuhnya permintaan domestik seiring dengan pemulihan ekonomi pascapandemi.
Menjaga permintaan domestik, menurut dia, salah satu kuncinya, yakni menjaga daya beli masyarakat.
Gejolak kenaikan BBM yang mampu diredam dengan berbagai kebijakan pengalihan subsidi ke berbagai skema jaring pengaman sosial, baik ke masyarakat, pekerja, maupun dunia usaha, menurut dia, menjadi fondasi kokoh di dalam menghadang tekanan inflasi maupun isu global resesi dunia.(K24)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
