Bisnis.com, SURABAYA — PT Jayamas Medica Industri Tbk (JMI), produsen alat kesehatan (alkes) dengan merek OneMed menargetkan dana yang dihimpun dari rencana Initial Public Offering (IPO) bisa mencapai Rp800 miliar - Rp1,25 triliun.
Presiden Commisioner Yacobus Jemmy Hartanto menjelaskan perseroan akan melaksanakan penawaran umum perdana saham dengan melepas sebanyak 15 persen ke publik dengan target listing pada 31 Oktober 2022 di BEI.
“Jumlah saham yang akan kami lepas ke pasar sebanyak 4 miliar lembar, dengan harga Rp204 - Rp310/lembar saham,” katanya dalam Public Expose, Kamis (6/10/2022).
Dia mengatakan perseroan optimistis dengan rencana melantai bursa tersebut mengingat industri kesehatan saat ini memiliki potensi yang besar, apalagi ketergantungan impor alkes masih sangat besar sekitar 90 persen. Untuk itu, OneMed ingin memacu produksi dalam negeri agar bisa mengejar ketertinggalan dari negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam dan Thailand.
“Kita dengan 250 juta penduduk itu ketinggalan, jadi harus betul-betul fokus, dan dapat dukungan dari stakeholder, pemerintah, rumah sakit dan puskesmas agar mengkonsumsi produk dalam negeri,” katanya.
Jemmy menjelaskan, saat ini portofolio produk perseroan terdiri atas sekitar 3.200 SKU aktif yang terdiri atas 72 merek sendiri per 31 Maret 2022 dan merek pihak ketiga.
Baca Juga
“Ada 6 kategori bisnis yang kami produksi yakni Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), antiseptik dan dialisis, diagnostik dan peralatan, alat bantu jalan dan perawatan rehabilitasi, bioteknologi dan laboratorium, serta perabotan rumah sakit,” jelasnya.
Jemmy menambahkan, lini BMHP merupakan kategori produk dengan kontribusi terbesar. Tahun ini hingga 31 Maret 2022, realisasi pendapatan dari bisnis peralatan medis sekali pakai dan bahan habis pakai mencapai Rp293 miliar.
Direktur Operasi OneMed, Leonard Hartanto menjelaskan rencananya OneMed akan menggunakan mayoritas dana yang diperoleh dari IPO untuk ekspansi yakni sebanyak 72,19 persen untuk belanja modal, 22,87 persen untuk anak usaha PT Intisumber Hasil Sempurna Global (IHSG) dan 4,94 persen untuk anak usaha PT Inti Medicom Retailindo dalam bentuk setoran modal untuk memperluas jaringan distribusi dan retail.
“Untuk OneMed sendiri, belanja modal akan dilakukan untuk pengembangan 5 kategori produk wound care untuk perawatan luka seperti kas, plaster, kemudian ekspansi kapasitas produksi jarum suntik, lalu produk tes kehamilan dan foley catheter,” jelasnya.
Adapun JMI mampu mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan dalam tiga tahun terakhir. Pada 2019 OneMed mencatatkan pendapatan Rp1,22 triliun, pada 2020 Rp1,99 triliun dan pada 2021 sebesar Rp2,22 triliun.
Pertumbuhan kinerja juga tecermin dari perolehan laba bersih pada 2020 tumbuh 203,90 persen menjadi Rp692,90 miliar, dari Rp228 miliar pada 2019, kemudian pada 2021 meraih laba Rp570,40 miliar.