Bisnis.com, MALANG - Kericuhan terjadi usai pertandingan Derbi Super Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.
Berikut kronologi tragedi yang merenggut sedikitnya 127 orang meninggal.
1. Kericuhan bermula saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC vs Persebaya, dan tuan rumah kalah. Mereka hendak protes ke pemain dan ofisial.
2. Ada pelemparan benda-benda, termasuk flare. Petugas keamanan gabungan sempat menghalau. Ada kobaran api pada sejumlah titik di dalam stadion tersebut.
— bowo (@raditbotak43) October 1, 2022
3. Ada tembakan gas air mata di dalam lapangan, termasuk ke tribun. Tembakan gas air mata memicu kepanikan, itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.
Kenapa di tembaki gas air mata?
— Jam Tua (@jam_tua) October 1, 2022
Kita sesak nafas pic.twitter.com/LUBVFlHVI8
4. Kepanikan membuat suporter berhamburan. Sebagian terinjak-injak. Sedikitnya 127 orang, 180 orang meninggal.
5. Dari korban meninggal, 2 orang polisi dilaporkan menjadi korban jiwa. Dari 127 orang meninggal, sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal di rumah sakit.
6. Polisi mencatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.
7. Penonton pertandingan Arema FC dan Persebaya, menurut polisi ada 40.000 penonton. Polisi menyebutkan 3.000 penonton turun ke lapangan saat kericuhan.
8. Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022). Kekalahan itu merupakan yang pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir.
Video dari adik saya yg nonton di tribun 12 kanjuruhan. Mereka ga rusuh di tribun. Mereka ga anarkis di tribun. Tapi kenapa ditembak bangsaatttt
— Bima Andhika (@Bimantara25) October 1, 2022
ACAB !! pic.twitter.com/2wc6b8ieAy