Bisnis.com, SURABAYA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) turut mendorong perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan melalui gelaran festival UMKM Kemenkeu Satu Jatim Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jatim, Sidoarjo.
Staf Ahli Kemenkeu Bidang Penerimaan Negara, Oza Olavia mengatakan peran UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi sangat besar sebab aktivitas pelaku UMKM mencerminkan gairah ekonomi nasional saat itu.
’’Untuk itu, Kemekeu sebagai lembaga yang mengatur keuangan negara ingin memberikan dukungan terhadap UMKM mulai dari kredit usaha rakyat, pembiayaan ultra mikro,” katanya dalam rilis, Rabu (28/9/2022).
Dia memaparkan, hingga 2021, KUR yang disalurkan telah mencapai Rp284,9 triliun. Dana tersebut disalurkan kepada lebh dari 7,5 juta debitur di Indonesia. Sedangkan, dana UMi yang berhasil disalurkan pada periode 2017-2021 sudah menjangkau 5,3 juta dengan nilai total Rp18 triliun.
’’Di Jatim sendiri, sudah ada penyaluran KUR sebanyak Rp49 triliun untuk 1,4 juta debitur tahun lalu,’’ imbuhnya.
Kepala Perwakilan Kemenkeu Jatim sekaligus Kepala Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jatim, I John Hutagaol mengatakan pemerintah juga telah memberika dukungan lain terhadap UMKM seperti pembebasan beban pajak untuk pelaku usaha dengan omset di bawah Rp500 juta/tahun, dan pelaku usaha dengan omset di bawah Rp4,8 miliar hanya dibebankan PPh final 0,5 persen.
Baca Juga
“Dorongan lain juga dari Bea Cukai untuk UMKM yang ingin memperluas pasar ke luar negeri. Mereka mendirikan klinik ekspor untuk meningkatkan kualitas produk UMKM sesuai standar internasional,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan terdapat 120 pelaku UMKM Jatim binaan Kemenkeu Jatim yang mengikuti festival selama 28 - 30 September 2022.
“Untuk menumbuhkan UMKM dibutuhkan sinergi antara pemerintah, dunia bisnis, komunitas, perguruan tinggi, media, dan sektor keuangan. Dan festival ini menjadi bukti bahwa sinergi dan kolaborasi telah dilakukan dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM di Jatim,” ujarnya.
Dia menambahkan, kontribusi sektor UMKM terhadap PDRB Jatim telah mengalami peningkatan. Pada 2020 berkontribusi sebesar 57,25 persen dan pada 2021 meningkat menjadi 57,81 persen.
“Untuk memacu digitalisasi UMKM, Pemprov Jatim telah berkolaborasi dengan sejumlah platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Gojek dan Grab, bahkan ada kampus UMKM Shopee ekspor yang ada di UPT Pelatihan Koperasi dan UKM di Malang,” imbuhnya.