Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menilik Pembangunan Monumen Reog Ponorogo, Bakal Kalahkan GWK Bali

Monumen Reog Ponorogo bakal kalahkan patung GWK di Bali karena miliki tinggi 126 meter.
Desain Monumen Reog Ponorogo/Disbudparpora Ponorogo
Desain Monumen Reog Ponorogo/Disbudparpora Ponorogo

Bisnis.com, SOLO - Monumen Reog Ponorogo (MRP) disebut bakal mengalahkan ketinggian patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.

Patung ini nantinya akan dibangun di atas perbukitan kapur Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Digadang-gadang kalahkan GWK yang miliki tinggi 121 meter, Monumen Reog Ponorogo akan dibangun dengan ketinggian 126 meter.

Pembangunan MRP memang belum dimulai secara resmi. Namun pemerintah telah menentuan desain bangunan monumen yang diambil dari sayembara desain terbuka.

Dalam sayembara itu, Pemerintah Kabupaten Ponorogo memberikan total hadiah Rp175 juta. Pemenang pertama dengan judul karya Taman Ragam Selaras, mendapat hadiah senilai Rp100 juta.

Pemenang kedua dengan judul karya Pelataran Reog mendapat Rp40 juta. Sedangkan pememang ketiga dengan judul karya Reog Agung, Ponorogo Cultural Heritage diberi hadiah Rp25 juta. Dan dua pemenang harapan dengan hadiah masing-masing Rp5 juta.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan sayembara desain ini bertujuan menjadikan MRP yang akan berdiri di atas perkubitan kapur kawasan Sampung menjadi karya arsitektur ikonik.

Lima desain terbaik tersebut terpilih dari 61 peserta lomba rancang bangun monumen setinggi 126 meter.

“Kelima karya peserta yang semuanya bekerja secara tim bersaing ketat untuk memenangi sayembara berhadiah total Rp175 juta itu,” kata Sugiri.

Desain MRP

Melansir dari Solopos, karya Taman Ragam Selaras ini memperlihatkan desain monumen reog yang terlihat sedang menari.

Gerakan tari ini di-capture pada patung dengan membuat struktur dasar patung berkelok, menekuk ke belakang di bagian atas, dan menekuk ke depan di bagian bawah (seolah membentuk huruf S).

Dengan ini, patung menjadi lebih dinamis dan tetap memenuhi persyaratan ukuran dan kekuatan struktur yang telah ditentukan.

Patung ini sepenuhnya menggunakan struktur baja dengan penutup tembaga. Sedangkan podium difungsikan sebagai lobby, museum, wisma seniman, dek observasi.

Tampilan fasad podium ini dibuat agar menampilkan kesan kokoh tetapi tidak kaku. Fasad menggunakan material beton dengan perpaduan elemen kaca pada area yang merupakan wisma seniman dan pada bagian atas pintu masuk terdapat green roof yang dapat diakses melalui lantai-lantai tertentu sebagai dek observasi dan ruang komunal.

Desain ini juga dibuat untuk meninggalkan kesan timeless. Konsep bangunan juga mengadopsi prinsip arsitektur verkular Jawa, tersebar namun tertata.

Untuk menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati, kawasan ini dilengkapi dengan bioswale yang berfungsi sebagai daerah resapan air hujan. Hal ini akan mengembalikan fungsi kawasan sebagai kawasan lindung dan kawasan konservasi air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Sumber : Solopos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper