Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Jatim Capai US$2,02 Miliar, Permintaan Pasar di 5 Negara Meningkat

Golongan barang yang mengalami peningkatan permintaan ekspor di antaranya adalah perhiasan/permata, pupuk, berbagai produk kimia, tembaga, kertas dan karton.
Aktivitas bongkar muat di dermaga Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS)./Antara-Zabur Karuru.
Aktivitas bongkar muat di dermaga Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS)./Antara-Zabur Karuru.

Bisnis.com, SURABAYA - Kinerja ekspor non migas Jawa Timur pada Agustus 2022 tercatat mencapai US$2,02 miliar atau meningkat 4,78% dibandigkan Juli 2022 yang hanya US$1,93 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan peningkatan ekspor tersebut terdorong oleh peningkatan permintaan pasar di 5 negara tujuan ekspor selama ini.

“Peningkatan permintaan barang dari Jatim ini terjadi di China, Jepang, India, Amerika Serikat dan Turki. Sedangkan negara tujuan ekspor yang mengalami penurunan yakni Singapura, Italia, Taiwan, Malaysia, dan Belanda,” katanya, Selasa (27/9/2022).

Dia mengatakan berdasarkan komoditas atau golongan barang yang meningkat permintaan ekspor di antaranya adalah perhiasan/permata, pupuk, berbagai produk kimia, tembaga, kertas dan karton.

“Sedangkan golongan barang yang turun permintannya adalah mesin dan peralatan mekanis, kakao dan olahannya, barang dari besi dan baja, gula dan kembang gula, lemak dan minyak hewani/nabati,” jelasnya.

Dadang menambahkan, kinerja ekspor nonmigas pada Agustus tahun ini juga meningkat 4,73 persen jika dibandingkan dengan Agustus tahun lalu.

Berdasarkan jenis usaha, ekspor Jatim di sektor pertanian tercatat mencapai US$90,09 juta atau naik 21,99 persen (mtm) dan naik 22,98 persen (yoy). Sedangkan industri pengolahan mencapai US$1,91 miliar atau naik 4,19 persen (mtm) atau naik 4,04 persen (yoy).

“Khusus sektor pertambangan dan lainnya pada Agustus ini tercatat mencapai US$8,16 juta atau turun -14,79 persen (mtm) dan -3,74 persen (yoy),” imbuhnya.

Adapun pangsa pasar ekspor Jatim di sepanjang Januari - Agustus 2022 ini didominasi oleh AS 16,91 persen, Jepang 15,25 persen, China 13,73 persen dan disusul Malaysia, Vietnam, India, Korea Selatan, Thailand, Belanda dan Australia.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, M. Ali Affandi mengatakan saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menggenjot kinerja ekspor karena peluangnya besar, terutama untuk produk furnitur.

“Permintaan ekspor produk furniture ke sejumlah negara semakin meningkat pasca pandemi Covid-19. Ini menjadi peluang bagi kita untuk memacu ekspor furnitur Jatim,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper