Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Kenaikan Tiket Pesawat, PHRI Jatim Minta Perbanyak MICE

Diperkirakan tingkat hunian menurun lagi karena dampak kenaikan tarif angkutan udara.
Ilustrasi kamar hotel./Antara
Ilustrasi kamar hotel./Antara

Bisnis.com, MALANG — PHRI Jatim meminta pemerintah memperbanyak kegiatan MICE dan menggelar berbagai kegiatan atraksi di daerah-daerah sehingga dapat mendorong, setidaknya menjaga, tingkat hunian hotel tetap membaik di tengah naiknya harga tiket angkutan udara karena naiknya harga avtur.

Ketua PHRI Jatim, Dwi Cahyono, mengatakan kenaikan tarif angkutan udara jelas berpengaruh pada wisatawan yang datang di daerah. Kenaikan itu terutama diperkirakan terjadi pada September.

“Untuk Juni, sangat baik tingkat hunian hotel. Di Jatim, angkanya di atas 50 persen, sedangkan Juli menurun sedikit tapi tetap baik, di kisaran 50 persen,” ujarnya, Rabu (10/8/2022).

Pada September, kata dia, diperkirakan tingkat hunian menurun lagi karena dampak kenaikan tarif angkutan udara. Informasi dari hotel, wisatawan banyak yang wait and see menyikapi tarif angkutan udara. Ada juga rombongan yang sudah mengurangi jumlah peserta yang menginap di hotel.

Sampai saat ini, kata dia, kenaikan tarif angkutan udara sebenarnya masih tidak terlalu menjadi momok bagi wisatawan untuk menggunakan jasa angkutan tersebut. Hal itu terjadi karena jumlah pesawat yang beroperasi pasca-Covid masih belum normal. Masih berkurang.

Oleh karena itulah, konsumen menilai kenaikan harga tiket lebih disebabkan karena tingginya permintaan dibandingkan pasokan daripada alasan karena kenaikan harga avtur.

Namun jika pesawat yang beroperasi jumlahnya banyak, maka harga tiket saat ini bisa dinilai sangat tinggi oleh konsumen sehingga secara psikologis dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk berwisata atau menundanya.

Yang menggembirakan, kata dia, kegiatan MICE yang dilakukan pemerintah masih berjalan sehingga dapat membantu hotel menjaga tingkat hunian tidak merosot tajam.

Karena itulah di tengah tantangan penurunan tingkat hunian hotel tersebut, dia berharap, MICE tetap dilangsungkan. Tidak ada pengurangan dari pemerintah, bahkan idealnya ditambah.

Yang juga perlu dilakukan, pemda giat melakukan kegiatan atraksi wisata seperti karnaval bertaraf nasional, bahkan internasional, seperti Jember Carnaval Fashion. Dengan begitu, maka kegiatan tersebut dapat mendorong wisatawan datang ke daerah dan meningkatkan tingkat hunian hotel.

“Jadi jangan tanggung. Kalau kegiatan atraksinya tanggung, malah menjadi disinsentif bagi wisatawan ke daerah karena macet. Wisatawan malah malas ke daerah,” ujarnya.

Momentum wisatawan datang ke daerah tetap harus dijaga, kata dia, karena tingkat keyakinan orang untuk melakukan mobilitas dengan berwisata ke daerah cukup tinggi.

“Cara yang bisa ditempuh, ada dua, yakni MICE diperbanyak digelar di daerah dan kegiatan atraksi yang besar yang diselenggarakan daerah,” ucapnya.(K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper