Bisnis.com, SURABAYA - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudaayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus memperkenalkan sekaligus memperkuat sinergi antara pendidikan vokasi dengan industri dalam negeri melalui berbagai program salah satunya VokasiLand Road to Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) di Surabaya.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati menjelaskan ajang Vokasiland ini bukan sekedar kegiatan pameran hasil karya berbasis teknologi garapan para siswa SMK/perguruan tinggi tetapi lebih kepada cara berkolaborasi antar sekolah hingga menghasilkan mahakarya.
“Vokasiland, termasuk berbagai produk-produk inovasi teknologi yang dipamerkan ini menunjukkan bahwa satuan-satuan pendidikan vokasi baik SMK maupun perguruan tinggi sesungguhnya sudah mengacu pada perkembangan industri 4.0,” ujarnnya dalam konferensi pers Vokasiland di Grand City Surabaya, Kamis (28/7/2022).
Dia mengatakan pendidikan vokasi memiliki nilai ekonomi sebab sekolah SMK atau Polteknik didesain untuk siap kerja dan langsung bisa bekerja di industri sehingga dalam kurikulumnya lebih banyak dilakukan praktik kerja.
“Vokasi hari ini harus mengambil peran dalam mempercepat industrialisasi, membuat produk dalam negeri dan sekaligus menciptakan lapangan kerja. Kita tidak boleh hanya sebatas sebagai konsumen yang menjadi target pasar dari produk negara lain,” ujarnya.
Meski begitu, lanjutnya, pendidikan vokasi tidak hanya berfokus pada penyerapan tenaga kerja oleh sektor industri, tetapi justru ternyata banyak lulusan vokasi yang berinisiatif membangun wirausaha dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan saat ini Kadin sebagai pelaku industri juga aktif mendorong pencapaian sinergi pendidikan vokasi dengan industri sehingga kebutuhan tenaga siap kerja dapat terpenuhi.
“Banyak program vokasi yang sudah kita kerja samakan dengan IHK Trier atau Kadin Jerman dan juga Swiss. Kami fokuskan sinergi vokasi ini di beberapa kota/kabupaten yang berbasis industri. Kami menyiapkan tenaga pelatih di industri supaya adik-adik magang sudah ada pelatih di industrinya,” jelasnya.
Selain itu, Kadin Jatim juga mendirikan Rumah Vokasi di 5 wilayah, yakni Gresik, Pasuruan, Tuban, Kediri dan Banyuwangi. Dalam Rumah Vokasi ini terdiri dari anggota Kadin, Apindo, Asosiasi perusahaan, Perwakilan perguruan tinggi, dan SMK.
Adapun gelaran VokasiLand ini merupakan pameran produk mahakarya vokasi yang menampilkan sebanyak 20 produk inovasi teknologi karya satuan pendidikan vokasi, mulai dari SMK - perguruan tinggi yang selama ini belum banyak diketahui masyarakat luas. Produk tersebut merupakan hasil karya inovasi satuan pendidikan vokasi yang berkolaborasi dengan industri, serta mampu menjawab tantangan kebutuhan masyarakat.
Sejumlah produk yang tampil dalam dalam pameran yakni Shipsimulator karya BMTI Cimahi, rompi anti peluru dan ban tanpa angin karya Politeknik Negeri AD, sepeda motor trail Cassa dan sepeda gas (SMK Nasiona Malang), dan mobil listrik (Politeknik Negeri Jember).
Melalui VokasiLand para pengunjung akan diajak menjelajahi keindahan Indonesia dan menemukan harta karun berupa produk-produk karya siswa dari satuan pendidikan vokasi secara digital melalui teknologi virtual reality (VR), di mana proses kreatif untuk animasinya dikerjakan oleh SMK RUS Kudus, sementara proses VRnya dikerjakan oleh mahasiswa Politeknik Negeri Batam.
Salah satu tim developer Mahakarya Vokasi dari Politeknik Negeri Batam, Bagas Eka mengaku senang bisa terlibat dalam kolaborasi bersama SMK RUS. Dari proyek kolaborasi ini, Bagas bisa mempelajari ilmu baru yang belum diketahui sebelumnya, misalnya cara membuat animasi untuk aplikasi simulasi.
"Saya berharap kolaborasi- kolaborasi seperti ini akan selalu ada. Karena akan selalu ada hal baru yang kami dapat. Wawasan baru juga, karena bisa saja, yang selama ini kami anggap sudah bagus, sudah oke ternyata ada yang lebih oke lagi, sehingga kami selalu tertantang untuk terus berinovasi,” kata Bagas.