Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadirkan New Honda ADV 160, MPM Perkuat Segmen Big Scooter

Penjualan ADV 150 yang sebelumnya rata-rata mencapai 200 - 300 unit per bulan, nah untuk target penjualan New ADV 160 di tahap awal ini harapannya bisa mencapai 500 unit per bulan, dan selanjutnya diharapkan bisa mencapai 1.000 unit per bulan.
Presiden Direktur MPM, Suwito (kiri) dan Direktur After Sales Service MPM Jatim, Hari Subagiyo (kanan) saat memamerkan produk baru New Honda ADV 160 di Showroom MPM Surabaya, Jumat (15/7/2022)./Bisnis - Peni Widarti
Presiden Direktur MPM, Suwito (kiri) dan Direktur After Sales Service MPM Jatim, Hari Subagiyo (kanan) saat memamerkan produk baru New Honda ADV 160 di Showroom MPM Surabaya, Jumat (15/7/2022)./Bisnis - Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA — PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM), diler sepeda motor Honda wilayah Jatim dan NTT tengah berupaya memperkuat kompetisi motor di segmen big scooter atau AT High dengan menghadirkan produk baru New Honda ADV 160.

Presiden Direktur MPM, Suwito mengatakan saat ini MPM semakin percaya diri dengan pasar di segmen matik high end sejalan dengan pulihnya kondisi perekonomian pasca pandemi.

“Sebelumnya kita juga punya Honda PCX dan ADV 150 yang pasarnya cukup baik dan sangat digemari. Nah dengan hadirnya New ADV 160 ini akan melengkapi kekuatan Honda di motor matik high end,” katanya dalam konferensi pers New Honda ADV 160 di Surabaya, Jumat (15/7/2022).

Marketing Communication & Development Division Head MPM, Suhari mengatakan saat ini kondisi pasar motor matik untuk kapasitas mesin di atas 125 cc semakin diminati dan terus berkembang. Hal tersebut yang mendasari hadirnya motor matik high end yang menawarkan kapasitas hingga 160 cc.

“Selain memperkuat kompetisi motor di segmen big scooter, kita juga ingin meningkatkan market share motor matik atau AT high,” katanya.

Marketing Sales Division Head MPM, Mac Aguste menjelaskan, kondisi pasar motor di Jatim per Mei 2022 ini memang mengalami penurunan rerata -17 persen, termasuk pasar motor Honda juga turun -20,2 persen.

Per Mei 2022, market share Honda di Jatim tercatat 85,2 persen atau turun dibandingkan sebelumnya 88,6 persen. Khusus motor matik Honda saat ini memiliki market share 85,6 persen yang juga turun dibandingkan sebelumnya seperti pada 2017 yang sempat mencapai 90,6 persen.

“Penurunan pangsa pasar kita ini terjadi karena memang keterbatasan stok sehingga market share dari Januari - Mei mengalami penurunan. Namun begitu kami optimistis bisa mengejarnya lagi di semester II karena kita ketambahan amunisi baru yakni New ADV 160,” jelasnya.

Adapun total penjualan motor MPM sepajang Januari - Juni 2022 telah mencapai 258.000 unit. Jumlah tersebut turun 15 persen jika dibandingkan semester I/2021. Penurunan terjadi akibat kendala suplai barang sehingga masih ada inden kendaraan mencapai 70.000 unit di antaranya seperti Honda Beat, Scoopy dan PCX. Rata-rata konsumen ada yang harus menunggu sampai 3 bulan untuk menerima barang yang dibeli.

Namun begitu, lanjutnya untuk inden produk baru New Honda ADV 160 dipastikan dapat dideliveri pada Juli ini. Saat ini, motor New ADV 160 yang dijual seharga mulai Rp36,48 jutaan ini telah terdapat inden sebanyak 150 unit.

“Penjualan ADV 150 yang sebelumnya rata-rata mencapai 200 - 300 unit per bulan, nah untuk target penjualan New ADV 160 di tahap awal ini harapannya bisa mencapai 500 unit per bulan, dan selanjutnya diharapkan bisa mencapai 1.000 unit per bulan,” imbuh Mac.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper