Bisnis.com, SURABAYA - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) tengah membidik potensi pembiayaan sektor machinery atau mesin yang menyasar segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Timur melalui gelaran "Surabaya Printing Expo (SPE)" 2022 di Grand City Surabaya.
Regional Manager Jatim Bali BFI, Kadek Tirtayasa mengatakan gelaran SPE di Surabaya dan sekaligus situasi pandemi yang telah membaik ini menjadi kesempatan bagus bagi BFI untuk meningkatkan kinerja pembiayaan yang tahun ini secara nasional ditargetkan sebesar Rp16 triliun, dan porsi Jatim sebesar 20 persen.
“Ini kesempatan bagus untuk bisa mendekatkan diri dengan debitur kita dan bersama suplier. Besar harapan eksistensi kita semakin terus membaik di market, dan nantinya juga diharapkan dengan pulihnya ekonomi sektor industri juga membaik,” ujarnya di sela-sela pameran SPE, Jumat (24/6/2022).
Dia mengatakan sektor machinery sendiri selama 2 tahun terakhir ini memang lesu dan melambat akibat pandemi. Untuk itu dalam pemulihan ekonomi saat ini terutama bagi UMKM kreatif perlu mendapat dukungan pembiayaan dan modal mesin.
“Kami berharap portofolio kami di mesin ini meningkat. BFI sendiri merupakan jasa pembiayaan multi-finance produk yang tidak hanya untuk kendaraan motor dan mobil yang selama ini berkontribusi 80 persen, tetapi juga untuk pembiayaan mesin yang kontribusinya baru 20 persen,” jelasnya.
Secara rinci, lanjut Kadek, portofolio pembiayaan BFI untuk mesin juga dikontribusi oleh mesin printing sekitar 40 persen, dan 45 persen mesin manufaktur dan sisanya untuk lainnya.
Baca Juga
Corporate Manager Surabaya BFI, Lily Listyani menambahkan dalam gelaran SPE ini BFI Finance hadir untuk memberikan pembiayaan mesin melalui kemudahan skema persetujuan cepat 5 hari, tenor hingga 36 bulan dan plafon pembiayaan hingga Rp15 miliar.
“Karena ini baru pertama kali ikut gelaran SPE setelah pandemi, target pembiayaan kami tidak muluk-muluk. Namun hingga saat ini sudah ada 10 pengajuan pembiayaan dengan plafon mulai Rp500 juta sampai Rp1 miliar,” ujarnya.