Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Jatim Perluas Pasar Siap QRIS Tahun Ini

Penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang telah diimplementasikan sejak 2020 ini dinilai memiliki peran penting dalam mendorong digitalisasi UMKM di Jatim.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia - Jatim Budi Hanoto (kanan) dan Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi (kiri) saat pembukaan G20 Side Event bertajuk Digital Financial Inclusion Summit di JW Marriott Surabaya, Rabu (25/5/2022). Bisnis - Syaharuddin Umngelo
Kepala Perwakilan Bank Indonesia - Jatim Budi Hanoto (kanan) dan Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi (kiri) saat pembukaan G20 Side Event bertajuk Digital Financial Inclusion Summit di JW Marriott Surabaya, Rabu (25/5/2022). Bisnis - Syaharuddin Umngelo

Bisnis.com, SURABAYA — Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur tahun ini akan memperluas program Pasar Siap QRIS sebanyak 14 pasar dan pusat perbelanjaan modern di Jatim.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim, Budi Hanoto mengatakan penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang telah diimplementasikan sejak 2020 ini memiliki peran penting dalam mendorong digitalisasi UMKM di Jatim.

“Akselerasi awarness digitalisasi bagi masyarakat merupakan kompoenen krusial dalam mengoptimalkan potensi ekonomi dan keuangan digital, dan digitalisasi sudah menjadi salah satu new source of growth yang dapat mengakselerasi optimis Jatim Bangkit dan pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya dalam Side Event G20 bertajuk Digital Financial Inclusion Summit di Surabaya, Rabu (25/5/2022).

Dia mengatakan untuk mengoptimalkan digitalisasi finansial diperlukan pembentukan ekosistem digital terutama di pasar-pasar tradisional dan pusat perbelanjaan. Langkah ini bertujuan untuk mendorong transaksi nirsentuh pada perdagangan ritel, penguatan literasi masyarakat dalam menggunakan transaksi non tunai, serta peningkatan inklusi keuangan digital.

“Pemerintah telah menetapkan target sampai 2030, 35 juta UMKM kita bisa masuk environment digital, dan diharapkan 250 juta penduduk kita melek teknologi digital, tentunya ini diperlukan kolaborasi bersama pemda, disperindag, pelaku UMKM dan penyedia jasa keuangan baik bank maupun non bank,” jelasnya.

Budi mengatakan, pada tahun lalu Bank Indonesia Jatim telah merealisasikan program Pasar Siap QRIS kepada 14 pasar tradisonal dan modern di Jatim. Tahun ini pun akan diperluas lagi dengan tambahan sebanyak 14 pasar.

Adapun 14 Pasar Siap QRIS di Jatim yang telah direaliasikan pada 2021 di antaranya adalah Pasar Kapasan, Wonokromo, Darmo Trade Center (DTC) Surabaya, Pasar Anom Sumenep, Pasar Pekaum Sidoarjo, di Kediri ada Pasar Karangjati, Pasar Papar, dan Pasar Induk Pare, disusul Pasar Induk Bondowoso, serta di Malang ada Pasar Sawojajar, Pasar Klojen dan Malang Town Square, dan Pasar Besar Induk Kota Pasuruan.

Sedangkan pada 2022 ini, direncanakan perluasan Pasar Siap QRIS di Pasar Raya Mojosari - Mojokerto, Pasar Tanjung Anyar - Kota Mojokerto, Pasar Genteng Surabaya, dan Pasar Bangkal di Sumenep. Selain itu, juga akan dilakukan di Pasar Pamenang Pare Kediri, Pasar Sukomoro Nganjuk, Pasar Sleko Madiun, Pasar Banyuwangi, Pasar Blambangan, dan Pasar Genteng Banyuwangi, serta di wilayah Malang ada Pasar Kronong, Pasar Wonoasih, Pasar Dinoyo, dan Pasar Bunul Rejo.

Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo menambahkan, digitalisasi sekarang ini menjadi game changer dalam akses percepatan inklusi keuangan. Ke depan, bisnis dan ekonomi akan lebih mengandalkan konteks digital dan teknologi informasi.

“Dengan inklusi keuangan tentu setiap lapisan masyarakat punya akses layanan keuangan yang berkualitas, cepat, aman, dan bisa dijangkau semua pihak dengan biaya terjangkau,” katanya.

Dody mengatakan, sejak diimplementasikan, QRIS mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam membantu transaksi pembayaran di berbagai sektor. Tercatat, secara nasional jumlah merchant QRIS per April 2022 terlah mencapai 17,24 juta merchant atau naik dibandingkan Maret 2022 yang mencapai 16,5 juta, bahkan naik jika dibandingkan April 2021 yang hanya mencapai 6,9 juta merchant.

“Begitu juga penggunanya mengalami pertumbuhan yang pesat, per April 2022 mencapai 19,2 juta pengguna atau naik jika dibandingkan Maret 2022 yang mencapai 17,9 juta pengguna. Tahun ini ditargetkan penggunanya bisa bertambah 15 juta lagi,” ujarnya.

Secara rinci, tren transaksi QRIS per April 2022 telah mencapai 68,2 juta transaksi dengan nominal Rp7,5 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan Maret 2022 yakni 65,6 juta transaksi dengan nilai Rp5,8 triliun. Bila dibandingkan dengan April tahun lalu, jumlah transaksi QRIS hanya mencapai 21,4 juta transaksi dengan nilai Rp1,6 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper