Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong seluruh elemen masyarakat untuk ikut melakukan aksi mitigasi perubahan iklim salah satunya melalui kegiatan rehabilitasi hutan.
Menurutnya, rehabilitasi akan memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan, setidaknya dapat meningkatkan daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan.
"Pemanasan global berada di fase yang mengkhawatirkan dan mempengaruhi cuaca dan iklim ekstrem di setiap wilayah di seluruh dunia. Hal ini akan membawa bencana bagi kita semua jika tidak ada langkah konkret untuk menahan lajunya,” katanya dalam rilis, Senin (23/5/2022).
Dia menyebut, ancaman perubahan iklim tersebut tampak nyata dan dapat dirasakan seluruh masyarakat dunia. Munculnya siklon tropis, hujan ekstrem, puting beliung, banjir bandang menjadi bukti bahwa perubahan iklim membawa kerugian bagi manusia.
Selain itu, rusaknya hutan berakibat pada menurunnya kemampuan hutan tersebut menyerap karbon dengan baik. Di lain sisi, jumlah produksi emisi terus meningkat sehingga atmosfer bumi semakin panas dan mempercepat terjadinya perubahan iklim.
"Saya ingin mengajak kepada kita semua, sejauh yang kita mampu, ayo kita lakukan rehabilitasi dan revitalisasi hutan dan mangrove semaksimal yang kita mampu dengan melakukan penanaman kembali," ujarnya.
Baca Juga
Khofifah mengatakan saat ini pembangunan infrastruktur di banyak negara telah menggunakan standar green infrastructure, green finance, serta pembangunan dengan pertumbuhan secara inklusif.
Sejalan dengan peran Indonesia sebagai presidensi G20 tahun ini, Khofifah berpendapat bahwa saat ini adalah momen yang tepat untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia juga dalam proses mewujudkan negara yang hijau yang ramah lingkungan dan hutan.
"Hari ini dunia menunggu kita. G20 presidensinya adalah Indonesia, maka ada target menanam bakau sebanyak mungkin," imbuhnya.