Bisnis.com, MALANG — Tunjangan hari raya (THR) bisa diatur agar hidup lebih teratur agar tidak menyesal atas pengeluaran yang berlebihan.
Putri Madarina, seorang Certified Financial Planner (CFP) & Influencer, mengatakan menginjak pertengahan Ramadan, selain semangat menuju hari kemenangan, tentunya sebagian orang menantikan yang namanya tunjangan hari raya (THR).
Kehadiran uang THR ini umumnya digunakan untuk membagikan amplop THR kepada sanak saudara, berbelanja berbagai barang yang berlabel promo Idul Fitri, hingga beberapa orang memilih menggunakan uang THR untuk upgrade gadget.
“Namun, dari semua itu, tak jarang akhirnya ada penyesalan akan semua pengeluaran yang dihasilkan,” katanya dalam keterangan resminya, Minggu (17/4/2022).
Menurut dia, perencanaan dimulai dari mengetahui dan menghitung sumber pendapatan baik bulanan seperti gaji atau tahunan seperti THR ataupun bonus.
Selanjutnya, kata dia, detilkan dan hitung pengeluaran kebutuhan sehari-hari, baik kebutuhan dapur, listrik, air, dan lainnya.
Baca Juga
Setelah mengetahui dua hal tadi, barulah kita melakukan finalisasi cash budget secara bulanan maupun tahunan dan mempersiapkan dana darurat dengan rasio 3x pengeluaran bagi yang single, 6x pengeluaran bagi yang sudah menikah, dan 12 kali pengeluaran bagi yang sudah memiliki anak. Dengan begitu, keuangan rumah tangga dapat dinyatakan keluar dari defisit keuangan.
Melihat realita yang memang berulang tiap tahunnya, kata dia, akhirnya uang THR ini biasanya dominan digunakan untuk tujuan jangka pendek atau kesenangan sesaat serta hanya sedikit yang akhirnya dialokasikan untuk keperluan jangka panjang seperti menabung atau investasi.
Menurut dia, THR dapat menjadi langkah antisipasi kejadian tak terduga dengan berasuransi, THR dapat melindungi risiko finansial dengan investasi, THR dapat berperan sebagai bentuk ikhtiar dengan zakat, THR sebagai bagian penting dari perencanaan keuangan sebagai pemasukan tambahan.(K24)