Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramadhan & Lebaran 2022, Arus Logistik Pelabuhan Tanjung Perak Diprediksi Naik 15 Persen

Perekonomian Jatim tahun ini akan tumbuh lebih baik lagi yakni 5 - 5,8 persen dibandingkan pertumbuhan tahun lalu karena terdampak Covid-19.
Nahkoda mengoperasikan kapal tunda (tug boat) untuk menarik kapal kargo yang akan berlayar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur./Antara-Didik Suhartono
Nahkoda mengoperasikan kapal tunda (tug boat) untuk menarik kapal kargo yang akan berlayar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur./Antara-Didik Suhartono

Bisnis.com, SURABAYA - Kalangan pelaku bisnis logistik dan forwarder di Jawa Timur memperkirakan kinerja angkutan logistik di Pelabuhan Tanjung Perak pada momen Ramadan ini bakal terdongkrak hingga 15 persen.

Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jatim, Hengky Pratoko mengatakan kenaikan jumlah volume muatan selama Ramadan dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju sejumlah wilayah di luar Pulau Jawa ini tidak lepas dari meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk Lebaran.

“Sebagian besar muatan logistik selama Ramadan ini berisikan bahan kebutuhan pokok yang biasanya sudah mulai meningkat sejak 2 bulan sebelum Hari Raya Idul Fitri,” katanya, Rabu (13/4/2022).

Dia menambahkan, meningkatnya arus logistik bahkan sejak 2 bulan sebelum Lebaran ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan barang-barang kebutuhan masyarakat. 

Selain itu, kondisi pandemi Covid-19 yang semakin membaik juga diyakini akan mendorong tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat terhadap barang-barang kebutuhan pokok.

Data PT Pelindo Terminal Petikemas atau SPTP mencatat, pada kuartal I/2022 di 27 terminal yang dikelola perseroan telah mencapai 2,67 juta TEUs atau tumbuh 6,8 persen (yoy). Peningkatan arus logistik di SPTP ini terjadi pada peti kemas domestik naik 4 persen (yoy) dan internasional naik 13 persen.

Bank Indonesia Perwakilan Jatim sendiri telah memprediksi bahwa perekonomian Jatim tahun ini akan tumbuh lebih baik lagi yakni 5 - 5,8 persen dibandingkan pertumbuhan tahun lalu karena terdampak Covid-19.

Kepala BI Jatim, Budi Hanoto mengatakan untuk mencapai target pertumbuhan itu pemerintah akan mengupayakan beberapa sumber-sumber pertumbuhan misalnya dari produktivitas dari sektor manufaktur yang memiliki demand tinggi di pasar luar negeri.

“Selain itu Pemprov Jatim juga terus melakukan misi dagang ke berbagai daerah untuk meningkatkan neraca perdagangan termasuk dengan mendorong program lumbung pangan nusantara agar Jatim bisa menyuplai berbagai kebutuhan bahan pokok untuk provinsi-provinsi lain, serta bagaimana meningkatkan kinerja ekspor,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper