Bisnis.com, SURABAYA - Perusahaan teknologi finansial (tekfin) Peer to Peer Lending (P2P Lending) KoinWorks optimistis tahun ini bisa mencapai target penyaluran kredit bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp12 triliun seiring dengan berbagai potensi yang semakin besar.
CEO dan Co-Founder KoinWorks, Benedicto Haryono mengatakan potensi UMKM di Indonesia sangat besar seiring dengan dukungan pemerintah yang ingin memajukan perekonomian melalui UMKM go digital.
“Ini juga sejalan dengan consumer behavior yang sudah sangat berubah karena pandemi. Konsumen Indonesia sudah terbiasa melakukan transaksi digital sehingga bagi UMKM, ini menjadi potensi untuk ketersediaan akses terhadap konsumen dan branding produk,” jelasnya dalam diskusi virtual KoinWorks bertajuk How SMEs Grow Strong in the Post Pandemic, Rabu (6/4/2022).
Dia mengatakan target tahun ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan capaian tahun lalu yakni Rp5 triliun. Target tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan pengguna KoinWorks termasuk borrowers yang semakin meningkat dan tren menunjukkan iklim bisnis semakin baik.
“Untuk mencapai target tersebut, KoinWorks akan menyediakan layanan finance khusus UMKM yang lebih lengkap lagi dan akan dirilis sebentar lagi. Kami juga akan mengajak leaders dan pengguna lain untuk lebih aktif memanfaatkan layanan KoinWorks,” jelasnya.
Dia menyebutkan, data pemerintah mencatat bahwa saat ini sudah ada 17,5 juta UMKM yang go digital. Bahkan Presiden Joko Widodo menargetkan ada 20 juta UMKM yang bisa go digital tahun ini, bahkan bisa tembus 30 juta UMKM pada 2024.
Baca Juga
Target UMKM go digital tersebut, katanya, juga akan mendorong penyerapan penyaluran modal usaha baik dari perbankan maupun melalui tekfin dengan produk P2P Lending.
“BPS juga mencatat pada 2020 sebanyak 69 persen UMKM kesulitan permodalan saat pandemi, tapi sejak Oktober 2020 hingga kini berkurang menjadi 39 persen UMKM yang masih punya kendala permodalan,” jelasnya.
Benedicto menilai bahwa pemerintah telah mengupayakan agar UMKM tumbuh dengan baik. Tahun lalu terdapat program pemerintah untuk UMKM yakni subsidi bunga, penempatan dana pemerintah pada bank umum dan mitra untuk mendukung perluasan kredit modal kerja, dan restruktursisasi kredit.
Selain itu, terdapat program penjaminan kredit modal kerja UMKM, Banpres produktif usaha mikro, bantuan tunai untuk PKL dan warung, serta insentif PPh final UMKM ditanggung pemerintah.
“Program pemerintah ini telah berdampak bagi UMKM di semester II/2021 tercatat ada 64,48 persen realiasi penyaluran KUR yakni Rp322 triliun kepada 29,5 juta UMKM,” katanya.