Bisnis.com, SURABAYA - Indosat Ooredoo Hutchison berkolaborasi dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA untuk mengembangkan teknologi guna meningkatkan profitabilitas industri manufaktur dan transportasi.
Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Bayu Hanantasena mengatakan saat ini mau tidak mau teknologi menjadi sangat penting dalam implementasi di berbagai sektor kehidupan termasuk industri manufaktur dan transportasi.
"Ada tiga hal yang harus didorong dalam implentasi pengembangan teknologi industri agar pemanfaatannya lebih optimal, di antaranya people system, business process, dan management system," katanya dalam acara diskusi pemanfaatan teknologi, Kamis (10/3/2022).
Bayu mengatakan Indosat Ooredoo Hutchison sendiri telah berupaya menyiapkan ekosistem teknologi untuk industri dan transportasi termasuk mencari partner yang tepat untuk berkolaborasi dalam pengembangannya.
"Dengan kolaborasi Insya Allah Indonesia akan sejajar dengan negara-negara maju. Negara maju itu eksositemnya sudah mendukung, sedangkan di Indonesia masih sendiri-sendiri, jadi bagaimana kita bisa berkolaborasi dengan baik untuk menciptakan sistem yang tepat seperti dengan INKA," jelasnya.
Baca Juga
Direktur Pengembangan PT Industri Kereta Api (Persero) Agung Sedaju (kanan) dan Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Bayu Hanantasena (kiri) berfoto bersama audien acara diskusi pemanfaatan teknologi dalam mendukung kelancaran produksi dan efisiensi guna meningkatkan profitabilitas industri manufaktur serta acara penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara PT Indosat Tbk dengan PT Industri Kereta Api (INKA) di Surabaya, Kamis (10/03/2022)./Bisnis-Syaharuddin Umngelo.
Direktur Pengembangan INKA, Agung Sedaju mengatakan kolaborasi dengan Indosat Ooredoo Hutchison merupakan langkah yang tepat karena memiliki tujuan yang sama dengan INKA yang mencari partner untuk memajukan Indonesia.
Dia menceritakan, pada saat mencari partner bisnis, pihaknya pernah mencari partner asing dan ternyata dalam proses penjajakan itu, partner asing tersebut hanya menjual jasa sistem, dan tidak mau berkolaborasi.
"Kemudian kami bertemu dengan Indosat, dan akhirnya pecah telur, ternyata ini yang disebut partner. Dengan Indosat, tidak ada jual beli tapi kita berkoaborasi untuk kemajuan sistem transportasi, logistik dan industri," katanya..
Agung menambahkan untuk menggarap proyek kereta cerdas atau kereta otomatis di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), memang dibutuhkan kolaborasi dengan ahlinya melalui fasilitasi data sehingga INKA pun ingin mengajak Indosat Ooredoo Hutchison yang memiliki keahlian dalam teknologi dan data.
"Kereta di TMII nanti tanpa driver akan berjalan sendiri, jadi butuh dukungan Indosat untuk 5Gnya. Kedua, untuk mendukung momen G20 di Bali, kerja sama dengan Indosat ini juga akan ada bus listrik dengan teknologi canggih yang diharapkan rampung pada Agustus 2022 karena G20 dilaksanakan November," imbuhnya.