Bisnis.com, SURABAYA - PT Gojek Indonesia mencatat mitra Gojek 85 persen menerima pembayaran secara nontunai seiring dengan meningkatnya gaya hidup digital.
Senior Manager of Government Relation East Java, Bali, Nusra PT Gojek Indonesia, Charly Raya mengatakan peningkatan inklusi keuangan digital terhadap mitra ini sejalan dengan upaya Gojek dalam mendukung UMKM untuk #MelajuBersamaGojek.
“Ini juga karena pandemi yang menjadikan solusi digital kita terakselerasi luar biasa bahkan nilai transaksi digital melampaui sebelum pandemi. Dulu potensi hanya ke sisi ritel, tetapi semakin ke sini berkembang pembelian produk investasi seperti reksadana dan emas yang meningkat luar biasa,” jelasnya dalam virtual Seminar Digital Payment - Bank Indonesia Jatim, Jumat (25/2/2022).
Dia memaparkan berdasarkan survei Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) pada 2020 - 2021 yang dilakukan terhadap 2.000 driver, 300 mitra dan 400 social seller, didapati bahwa sebanyak 92 persen mitra driver merupakan new user di digital finansial.
“Kemudian inklusi keuangan pada mitra setelah menggunakan GoPay adalah 85 persen mitra menerima pembayaran secara nontunai, 68 persen mengirim uang secara nontunai ke orang lain, dan 64 persen membeli kebutuhan sehari-hari dengan GoPay,” jelasnya.
Dari survei sendiri yang dilakukan kepada para mitra yang baru pertama kali bergabung, didapati bahwa 57 persen mitra telah menerima pembayaran secara nontunai, 49 persen bertransaksi nontunai di QRIS, 42 persen membuka rekening bank, dan 38 persen menarik uang dari ATM.
Baca Juga
Charly menambahkan, secara pendapatan mitra juga terjadi pertumbuhan setelah melakukan transaksi digital, misalnya pada 2021 pendapatan mitra GoSend naik 37,7 persen dibandingkan 2020.
“Pada tahun lalu kita melihat sisi pengiriman logsitik tumbuh cukup tinggi, mungkin ini yang kedua setelah sisi pemesanan makanan Lewat GoFood. Selama Ramadhan tahun lalu, Peningkatan pengiriman paket Lewat GoSend tumbuh 39 persen,” jelasnya.
Sementara, pendapatan mitra dari sisi GoCar juga meningkat lebih baik yakni 18 persen, dari GoRide meningkat 24 persen, dan GoFood meningkat 66 persen. Bahkan GoMed untuk pembelian obat-obatan pun naik 103 persen dibandingkan 2020.
Charly menambahkan untuk semakin meningkatkan ekonomi dan transaksi digital, Gojek Indonesia pun memiliki berbagai program pengembangan UMKM mulai dari pelatihan pemasaran, pemesanan, pembayaran, pengiriman dan administrasi.
“Kita melakukan pelatihan untuk peningkatan skill up dan bekerja sama dengan perbankan untuk memberikan akses permodalan,” imbuhnya.