Bisnis.com, SURABAYA - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur tengah menjajaki tawaran kerja sama dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim untuk memberdayakan UMKM dan pengembangan ekonomi syariah.
Kepala BI Jatim, Budi Hanoto mengatakan konsep kerja sama yang ditawarkan PWNU tersebut akan dikaji lebih dulu agar program yang akan dikembangkan bisa sesuai dengan kewenangan Bank Indonesia.
“Kami menyambut baik penawaran untuk bersinergi dalam pemberdayaan umat. Namun, kami masih akan mengkaji kesesuaian program yang dapat menjadi poin kerja sama,” katanya dikutip dalam rilis, Rabu (16/2/2022).
Dia mengatakan dalam pemberdayaan ekonomi syariah, Bank Indonesia sebenarnya lebih fokus pada program peningkatan kapasitas ekonomi seperti pemberdayaan kemandirian usaha pesantren, ekosistem halal value chain, pendampingan UMKM berbasis syariah dan beberapa program lainnya.
Berdasarkan data Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Jatim per November 2021, BI Jatim tahun lalu telah melaksanakan sejumlah program edukasi ekonomi dan keuangan inklusif salah satunya melalui kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2021 yang berhasil menarik peserta online sebanyak 120.445 peserta dan 4.053 pengunjung booth offline. Secara total umlah itu meningkat 159 persen (yoy).
Dari kegiatan itu, sebanyak 47,5 persen UMKM se-Jawa berhasil terhubung business matching dengan platform sayurbox, sebanyak 65 persen UMKM terhubung dengan e-commerce dengan total penjualan Rp3,4 triliun, dan 35 persen UMKM terhubung dengan potential buyer dengan penjualan Rp13,8 miliar, dan 22 persen UMKM terhubung dengan lembaga pembiayaan perbankan dengan transaksi pembiayaan Rp3,6 miliar.
Baca Juga
“Tahun lalu juga dilakukan kembali proses pendampingan dan fasilitasi sertifikasi halal kepada 13 UMKM, bekerjasama dengan program One Pesantren One Product (OPOP) Jatim,” ujar Budi.
Wakil Bendahara PWNU Jatim, M Amin Mujib menjelaskan, salah satu kerja sama program yang diajukan kepada BI adalah literasi keuangan syariah. Amin yang juga merangkap sebagai Ketua Tim Pendirian 100 Baitul Maal wa Tamwil NU, berharap program tersebut dapat mengedukasi banyak masyarakat mengenai konsep keuangan syariah.
“PWNU Jatim terus berupaya untuk mengembangkan ekonomi umat melalui misi pendirian 100 cabang BMT NU di Jawa Timur. Program BMT ini akan berjalan lebih cepat apabila masyarakat teredukasi mengenai konsep keuangan syariah”, jelas Amin.