Bisnis.com, MADIUN - Keberadaan anggota perguruan silat di Kota maupun Kabupaten Madiun, Jawa Timur, sudah terkenal seantero Nusantara.
Meski sama-sama menjadi basis massa perguruan silat, kedua wilayah tersebut memiliki sebutan tersendiri.
Jika Kota Madiun disebut sebagai Kota Pendekar, maka wilayah Kabupaten Madiun menampilkan brand sebagai Kampung Pesilat.
Wali Kota Madiun, Maidi, menyebut strategi city branding tersebut telah melalui kajian dari tim Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Madiun bersama dengan dengan paguyuban pencak silat dan IPSI.
City Branding tersebut menggambarkan seorang pendekar dengan gerakan interval jurus lima IPSI yang menjadi pelopor perubahan seni pencak silat di Kota Madiun.
Baca Juga
Selain itu, pencak silat Kota Madiun diharapkan akan lebih terkenal di berbagai negara dan menjadi contoh pendekar yang santun, amanah, rendah hati, dan saling menghormati sesama perguruan untuk menghadirkan Kota Madiun yang aman dan tentram.
Desain, bentuk, warna, dan fisosofi tersebut sudah atas masukan dari para ahli pegiat seni pencak silat dari paguyuban pencak silat.
Meski sama-sama memiliki basis warga dari komunitas pencak silat, Pemerintah Kabupaten Madiun lebih memilih slogan Kampung Pesilat sebagai strategi city branding.
Apalagi pada 2017 lalu Kabupaten Madiun rencananya ditetapkan sebagai kampung pesilat, mengingat banyak perguruan silat yang berada di sana.
Kala itu, Menpora Imam Nahrawi, mengatakan Madiun dicanangkan menjadi destinasi wisata pencak silat dunia. Dikutip dari Antara, kala itu ada 11 perguruan silat di Madiun yang semuanya memiliki basis massa besar. Mulai dari Persaudaraan Setia Hati Terate, Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo, Persaudaraan Setia Hati Tuhu Tekad, IKS Kera Sakti, Ki Ageng Pandan Alas, Tapak Suci, Pro Patria, Persinas ASAD, Merpati Putih, Pagar Nusa, dan Cempaka Putih.
Namun kini jumlahnya bertambah menjadi 14 perguruan silat, bertambah dengan Persinas ASAD, Persaudaraan Sejati, dan Persaudaraan Pangastuti Tundung Madiun.
Sebelum ada Paguyuban Kampung Pesilat, beberapa perguruan di Madiun sering mengalami gesekan. Namun, kini adanya paguyuban tersebut berhasil mencegah terjadinya gesekan antar-warga perguruan silat yang berpotensi mengganggu ketertiban masyarakat.
Pencanangan Kabupaten Madiun sebagai Kampung Pesilat ini bertujuan positif, salah satunya menghapus stigma akibat pemberontakan PKI di wilayah setempat pada 1948.
Dari 11 perguruan silat yang ada di Madiun, perguruan Merpati Putih merupakan yang tertua karena berkembang sejak 1550. Merpati Putih konon menjadi organisasi pencak silat tertua di Indonesia yang anggotanya tersebar hingga ke mancanegara. Perguruan ini dikenal dengan aliran bela diri tangan kosong.
Sejak saat itu berbagai perguruan silat lahir dan besar di Madiun sampai saat ini. Bahkan mayoritas penduduk Kota maupun Kabupaten Madiun adalah anggota perguruan silat yang merupakan warisan turun temurun dari leluhur mereka.