Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Log Kayu Perhutani Jatim Diyakini Bisa Tembus Rp774,3 Miliar Tahun Ini

peningkatan proyeksi pendapatan dari log kayu ini disebabkan oleh pasar log kayu yang tidak terpengaruh pandemi dan ditopang dari kayu A3 (diameter di atas 30 cm) atau kayu besar yang kini mulai langka di pasaran.
Pekerja menggergaji log kayu sengon menjadi menjadi produk papan sirap di sentra industri kayu olahan di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (17/7/2021). /Antara
Pekerja menggergaji log kayu sengon menjadi menjadi produk papan sirap di sentra industri kayu olahan di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (17/7/2021). /Antara

Bisnis.com, SURABAYA - Perum Perhutani Regional Jawa Timur optimistis proyeksi pendapatan dari penjualan komoditas log kayu hingga akhir tahun ini tercapai Rp774,3 miliar atau mengalami peningkatan dibandingkan realisasi tahun lalu.

Kepala Divisi Regional Perum Perhutani Jatim Karuniawan Purwanto Sanjaya mengatakan di sepanjang Januari - Oktober 2021 ini saja Perum Perhutani sudah merealisasikan penjualan mencapai Rp681,3 miliar atau bahkan telah melebihi nilai penjualan tahun lalu.

“Jadi masih ada waktu untuk penambahan pendapatan di sisa akhir tahun ini yang nanti akan memperbesar selisih pendapatan dengan tahun lalu,” katanya, Rabu (20/10/2021).

Dia mengatakan peningkatan proyeksi pendapatan dari hasil hutan berupa log kayu ini disebabkan oleh pasar log kayu yang tidak terpengaruh pandemi. Peningkatan pendapatan yang signifikan juga ditopang dari kayu A3 (diameter di atas 30 cm) atau kayu besar yang kini mulai langka di pasaran.

“Selain itu, peningkatan ini juga karena Perhutani merupakan pemain tunggal pasar kayu besar, karena dari kayu rakyat hanya memproduksi kayu-kayu berdiameter kecil sampai sedang,” jelasnya.

Data Perum Perhutani Regional Jatim mencatat, realiasi pendapatan dari hasil penjualan log kayu pada 2019 mencapai Rp551,6 miliar dengan volume kayu jati dan kayu rimba sebanyak 347.565 m3. 

Pada 2020, penjualan log kayu pun meningkat tercatat sebesar Rp639,8 miliar dengan volume total kayu jati dan rimba sebanyak 369.120 m3. Untuk tahun ini, ditargetkan penjualannya bisa mencapai Rp774,3 miliar dengan volume total kayu jati sebanyak 202.342 m3, dan untuk kayu rimba 234.256 m3.

Sekretaris Divisi Regional Perum Perhutani Jatim Dandit Pudyantoro menjelaskan Perum Perhutani sebelumnya telah mengeluarkan kebijakan e-commerce atau toko online di sektor penjualan log kayu dan kini telah banyak membawa hasil.

“Kami meyakini target pendapatandari log kayu tahun depan akan meningkat karena komposisi pendapatan Divre Jatim masih didominasi dari penjualan log kayu sebesar 51 persen,” ujarnya.

Dandit mengatakan produksi log kayu tahun ini masih diserap pasar dalam negeri, baik dengan mekanisme kontrak maupun ritel. Perum Perhutani sendiri saat ini menerapkan startegi Pemasaran log kayu melalui percepatan pengaplingan di Tempat Penjualan Kayu (TPK), agar kayu dapat segera menjadi kayu siap jual. 

“Lalu prioritas penjualan kayu A3 dan A2 yang bisa menghasilkan Harga Rata-rata (HRT) kayu yang tinggi, serta atrategi bundling antara kayu Sonokeling dan kayu – kayu kecil (slow moving),” jelasnya.

Dandit menambahkan strategi lain yang diterapkan yakni pemotongan panjang (bucking policy) diprioritaskan 2m up dan mutu T up, untuk menghasilkan harga rata-rata kayu yang tinggi.

“Kami juga melakukan pencairan persediaan kayu slow moving yang kurang laku di pasaran dengan kebijakan diskon,” imbuhnya.

Dia menambahkan sejumlah kendala pemasaran log kayu saat ini juga masih dihadapi di antaranya melimpahnya persediaan kayu slow moving seperti kayu A1, dan kayu rusak sehingga perlu penanganan tersendiri seperti diskon.

“Melimpahnya pasaran kayu-kayu tertentu seperti jenis sengon, sehingga perlu diturunkan produksinya dan pemasaran kayu-kayu yang cepat rusak seperti kayu pinus, sehingga perlu terobosan pencarian pasar,” imbuhnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper