Bisnis.com, SURABAYA - Satgas Covid-19 Jawa Timur menyebut tingkat penyebaran/penularan atau rate of transmission (RT) Covid-19 atau di 2 daerah di Jatim yakni Kota Batu dan Trenggalek masih belum normal sehingga perlu mendapat perhatian dan kewaspadaan.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim, Makhyan Jibril mengatakan sesuai dengan standar WHO, angka normal untuk RT Covid-19 yakni Angka 1, dan saat ini RT di Jatim berada di angka 0,37 atau di bawah angka 1.
“Namun pada skala daerah, untuk Kota Batu dan Trenggalek masih berada di atas angka 1, dan ini belum normal,” katanya, dikutip Selasa (19/10/2021).
Dia menjelaskan memang secara penambahan angka kasus baru di Trenggalek per 18 Oktober ini hanya ada 1 kasus, dan di Kota Batu bahkan 0 kasus. Untuk tren kesembuhan di Trenggalek juga cukup tinggi yakni sebanyak 7 orang, dan di Kota Batu belum ada angka kesembuhan baru.
Sedangkan jumlah pasien yang dirawat di Trenggalek saat ini tercatat ada 29 orang atau disebut kasus aktif, sedangkan Kota Batu masih ada 18 orang sedang mendapat perawatan.
“RT merupakan tingkat penyebaran virus yang dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat setempat, dan naik turunnya RT bisa dilihat dari tinggi rendahnta mobilitas masyarakat. Jadi data penambahan kasus, pasien sembuh itu belum tentu menunjukkan RT virus membaik, ada indikator yang menentukan,” jelasnya.
Jibril meminta masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan tidak lengah meskipun tren Covid-19 sudah melandai. Dia juga meminta masyarakat tidak mengasumsikan bahwa Covid-19 telah berakhir dan mengesampingkan protokol kesehatan.
“Pemahaman yang seperti itu bisa memicu kembali lonjakan kasus Covid-19,’’ imbuhnya.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim per 18 Oktober 2021, total kasus positif Covid-19 di Jatim secara kumulatif telah mencapai 397.386 atau bertambah 43 kasus baru per hari ini.
Dari jumlah kasus kumulatif itu, sebanyak 367.166 orang telah sembuh atau bertambah 92 orang sembuh baru. Sedangkan jumlah kasus meninggal dunia sebanyak 29.554 orang atau bertambah 8 orang meninggal baru. Saat ini di Jatim masih ada 666 orang sedang mendapat perawatan.
“Rata-rata angka kasus kematian juga sudah berada di bawah 10 orang. Harapannya jumlah kematian ini bisa di Angka 0 kasus. Semua butuh peran masyarakat, cakupan vaksinasi juga terus digenjot,” imbuh Jibril.