Bisnis.com, MALANG — Divre Bulog Jatim membantu pupuk bagi petani anggota gapoktan mitra sebagai strategi meningkatkan realisasi penyerapan beras serta membantu mereka agar nilai tambah hasil usaha tani bisa tinggi.
Kepala Divre Bulog Jatim Khozin mengatakan gapoktan mitra Bulog yang memperoleh bantuan pupuk sebanyak 3,2 ton, yakni Gapoktan Fakta Karya, Gondanglegi, Kab. Malang.
“Dengan adanya bantuan pupuk, maka diharapkan produksi padi bisa meningkat sehingga peluang Bulog untuk menyerapnya menjadi besar,” ujarnya di sela-sela penyaluran bantuan pupuk dari Bulog Jatim di Malang, Jumat (27/8/2021).
Terkait penyerapan beras di Divre Bulog Jatim, kata dia, sampai saat ini mencapai 120.000 ton dan sampai akhir tahun diharapkan dapat ditingkatkan menjadi 200.000 ton sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Dia optimistis, target tersebut dapat dipenuhi karena di lapangan masih ada panen padi hasil musim tanam III. Sentra-sentra produksi padi di Jatim a.l Madiun, Ngawi, Bojonegoro, dan Jombang.
HPP beras dari Bulog dipatok Rp8.300/kg dengan syarat, kadar air maksimal 14 persen, pecahan 20 persen, dan mener 2 persen.
Baca Juga
Sedangkan terkait dengan stok beras, dia menegaskan, sampai saat ini mencapai 230.000 ton, mencukupi untuk memenuhi kebutuhan operasional di Divre Bulog Jatim.
Dengan realisasi penyerapan sebesar, dia meyakinkan, Jatim mampu memenuhi kebutuhan operasional Bulog di wilayah Indonesia Timur. Setiap bulan, Bulog Jatim menyalurkan atau moving ke Bulog di wilayah Indonesia Timur sebanyak 2.000 ton/bulan.
“Bantuan pupuk ke gapoktan itu sebagai bentuk kepedulian Bulog kepada petani di tengah pandemi. Di wilayah Madiun, bentuk kepedulian Bulog direalisasikan dalam bentuk pendirian Rumah Pangan Kita yang komoditasnya dipasok dari Bulog untuk membantu masyarakat agar tetap dapat bekerja di tengah pandemi ini,” ucapnya.
Ketua Gapoktan Fakta Karya Hatta Zakaria mengatakan bantuan pupuk dari Bulog itu sangat membantu bagi petani sehingga dapat mengurangi biaya produksi. Pasokan pupuk bersubsidi dari pemerintah, tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan petani. Alokasi pupuk bersubsidi bisanya hanya sekitar 60 persen dari total kebutuhan petani.
Anggota Gapoktan Fakta Karya, kata dia, ada dua kelompok tani dengan total anggota sebanyak 90 petani. Luas areal tanam, mencapai 200 hektare yang terdiri atas tanaman padi seluas 110 hektare dan sisanya tanaman tebu.(K24)