Bisnis.com, SURABAYA - Sejumlah Guru Besar Universitas Airlangga mendorong peningkatan sarana dan prasarana dalam menangani Covid-19 di rumah sakit, termasuk melakukan perekrutan relawan tenaga kesehatan hingga tenaga pemulasaraan jenazah.
Tim perumus rekomendasi Unair dalam Gerakan Aksi Bersama Serentak (Gebrak) Tanggulangi Covid-19, Hendy Hendarto mengatakan upaya peningkatan sarana dan prasarana tersebut merupakan bagian dari rekomendasi yang dibuat oleh 56 guru besar Unair, terutama penyelesaian dari sisi hilir.
“Rekomendasi ini diberikan untuk rumah sakit sebagai tempat penyelesaian masalah di hilir, salah satunya pendayagunaan dokter umum, dokter internship, dokter lulus UKMPD termasuk paramedis untuk menjadi reawan dengan sebelumnya diadakan pelatihan keamanan,” ujarnya dalam live streaming pembacaan rekomendasi Gurur Besar Unair dalam penanganan Covid-19, yang dikutip Sabtu (31/7/2021).
Selain itu, lanjutnya, pendayagunaan dokter, paramedis dan relawan juga sebelumnya telah ditentukan peran, hak, dan tangung jawab yang berlaku sesuai aturan serta diperhitungkan masa kerja dan insentif yang layak.
“Dalam kegiatan peningtakan layanan ini dilakukan dengan berkordinasi dengan IDI, RS, dan Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Hendy juga mengajak para peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) untuk ikut berpartisipasi dan berperan mengatasi masalah pandemi melalui program pelayanan di RS dengan melakukan penyelesaian beban tugas pendidik dan penelitian, tetapi tidak menghilangkan hak ujian dan masa waktu pendidikan.
Baca Juga
“Bersama seluruh pemangku kepentingan mencukupkan kebutuha APD sesuai standar misalnya N-95 dan terpenuhinya jaminan keselamatan dan kesehatan untuk keamanan dan kecelakaan selama bertugas,” jelasnya.
Dia menambahkan, dalam percepatan penanganan Covid-19 juga perlu dilakukan perekrutan relawan untuk menjadi SDM vaksinator dan mengadakan pelatihan termasuk membantu pelaksanaan vaksinasi dengan berkoordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait.
“Kami juga mengimbau agar rumah sakit membuat daftar/mapping donorplasma konvalesen di masyarakat dengan berkordinasi dengan PMI dan instansi terkait sehingga segera siap digunakan saat diperlukan,” imbuhnya.
Bagi laboratorium dan kamar jenazah, diharapkan juga melakukan perekrutan tenaga lab dan petugas pemulasaran jenazah dan tenaga lain dan menambah sarana kamar jenazah termasuk crane jenazah, mobil jenazah, termasuk pelatihan pemulasaraan jenazah yang benar dan terhormat.
“Selain itu, perlu pengupayaan dukungan insentif yang layak terutama untuk pemulasaraan jenazah, sopir ambulance, tenaga pembantu perawat, IT, dan admin pengelolaan SDM,” imbuhnya.