Bisnis.com, SURABAYA - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur menyiapkan bantuan sertifikasi kompetensi bagi 1.750 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) guna persiapan bagi pekerja yang akan ditempatkan ke negara mitra luar negeri.
Kepala Disnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo mengatakan sertifikasi kompetensi ini bukan hanya untuk calon PMI yang ingin berangkat ke luar negeri untuk bekerja, tetapi juga termasuk bagi PMI yang butuh perpanjangan masa berlaku sertifikat kompetensi.
“Program ini dibuat untuk mendorong kesiapan keterampilan para calon PMI sambil nanti menunggu dibuka kembali penempatan ke negar amitra di luar negeri, dan ini merupakan implementasi amanat UU No.18 Tahun 2017, termasuk untuk mendorong program Jatim Bangkit,” jelasnya, Selasa (29/6/2021).
Dia menjelaskan bahwa program ini juga bagian dari inovasi pelayanan publik simPADU PMI yang dikembangkan yakni #JatimMigrantCare yang sebelumnya diawali dengan program bantuan biaya pelatihan di 10 Balai Latihan Kerja (BLK).
“Jadi untuk mengikuti program bantuan sertifikasi kompetensi ini, calon PMI bisa menghubungi Disnaker kota/kabupaten setempat untuk mendaftar mulai 1 Juli 2021, nanti akan diberi surat pengantar ke BLK yang dituju untuk ikut pelatihan dan uji sertifikasi,” jelasnya.
Adapun terdapat lima lembaga sertifikasi profesi (LSP) yang disiapkan untuk profesi domestic worker, dan 4 LPS untuk profesi formal forkers di sektor operator produksi, konstruksi, elektronika dan Spa.
Baca Juga
Berdasarkan data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sepanjang Januari - Mei 2021 tercatat secara Nasional ada 29.338 orang yang sudah mendapat penempatan bekerja di luar negeri. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11.712 orang merupakan PMI dari Jatim.
Secara rinci, jumlah PMI Jatim pada Januari 2021 sebanyak 2.449 orang, Februari 1.650 orang, Maret 2.782 orang, April 2.285 orang dan Mei 2.546 orang. PMI Jatim yang sudah mendapat penempatan tersebut kebanyakan berasal dari Kabupaten Jember, Trenggalek, Kediri, Magetan, Madiun, Tulungagung, Banyuwangi, Malang, Blitar dan Ngawi.
Rerata PMI secara Nasional mendapat penempatan bekerja di Hong Kong, Taiwan, Singapura, Italia, Turki, Polandia, Qatar, Saudi Arabia, Zambia, Malaysia, United Emirat Arab (UEA), Maldives, Papua New Guini, Gabon, Hongaria, Maroko, Oman, Rumania, dan Rusia.
Jenis pekerjaan yang diminati yakni kebanyakan pekerja domestik, pengasuh, terapis Spa, waiter, pekerja bar dan memasak. Menurut jenis kelamin PMI kebanyakan adalah Perempuan yakni rerata mencapai ribuan orang setiap bulannya, sedangkan jenis kelamin laki-laki rerata hanya ratusan orang per bulan.
Melihat kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun lalu, jumlah penempatan PMI secara Nasional pada Mei 2021 mengalami peningkatan dibandingkan Mei 2020 saat awal pandemi. Tercatat pada Mei 2021 ada sebanyak 6.279 orang, sedangkan Mei 2020 hanya mencapai 4.354 orang.
Jumlah PMI pada Mei tahun lalu memang turun drastis dibandingkan kondisi Mei 2019 saat belum pandemi, yakni mampu mencapai 29.142 orang.