Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan evaluasi dan memperbarui status zona di setiap wilayah. Hal itu dilakukan sebagai salah satu persiapan belajar tatap muka yang rencananya berlangsung Juli mendatang.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan pemerintah akan memperhatikan kondisi atau status zonasi yang berlaku di setiap kebupaten/kota bahkan subwilayah.
“Itu akan jadi acuan untuk menentukan risiko dilakukan pembelajaran tatap muka, dengan terus meng-update status zonasi yang berlaku di setiap subwilayah, bukan hanya per kabupaten. Jadi kita akan melihat bukan hanya zona kabupaten tapi kecamatan,” kata Emil, Senin (14/6/2021).
Selain itu, lanjutnya, dalam pelaksanaan belajar tatap muka ini akan dilihat juga kesiapan para penyelenggara pendidikan, salah satunya vaksinasi tenaga pendidik, hingga sarana dan prasarana protokol kesehatan di setiap sekolah.
“Perlu melihat lagi kesiapan penyelenggara pendidikan, apakah tenaga pendidik sudah vaksin, dan sarana prasarana siap, dan memastikan hasilnya sama dalam kaitan dengan aturan apakah 2 jam per hari belajarnya,” jelasnya.
Dia mengatakan penentuan sekolah bisa melakukan belajar tatap muka memang perlu secara mikro. Dia mencontohkan, seperti Bangkalan Madura yang saat ini memiliki kasus tinggi, tetapi ketika dilihat secara mikro, tidak semua subwilayah mengalami zona merah.
“Apa pun itu mengacu ke zona, ada kasus pun bisa naik turun. Dengan penuh kehati-hatian, makanya dilihatnya secara mikro,” imbuhnya