Bisnis.com, SURABAYA - Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji merangkul anak muda di wilayah setempat guna mempercepat pengembangan daerah.
Salah satu momen yang dibagikan pria kelahiran 16 Desember 1978 yakni bermain papan luncur alias skateboard. Bercelana jeans, bersandal gunung, menggenakan sweater, Aji terlihat meluncur menggunakan papan di lantai sebuah bangunan yang berbentuk serupa dengan gazebo.
"Anak muda itu harus SSWW sat set wat wet," tulisnya dalam akun media sosialnya, Senin (17/5/2021).
Bila diartikan dalam Bahasa Indonesia, ungkapan Bupati yang diusung Demokrat, Golkar, PPP, PKS, Gerindra, Hanura, Nasdem ini kurang lebih, anak muda harus cepat mengambil kesempatan dan bergegas menyelesaikan masalah.
Bupati Aji menambahkan,"Sore ini bersama Komunitas Skateboard Pacitan anak-anak muda yang suka dengan tantangan dan keberanian wani!!!"
Unggahan Bupati yang baru menjalani serah terima jabatan pada Jumat (7/5/2021) tersebut banyak direspons komunitas wilayah setempat. Beberapa di antaranya ada yang mengajak kepala daerah tersebut surfing, menggelar festival band, melihat latihan road race, bermain bola voli, dsb.
Usulan membangun skate park, lintasan balap untuk mewadahi balap liar di jalur lintas selatan, juga disampaikan warganet.
Bupati Aji saat pidato serah terima jabatan mengatakan,"Saya sadar jika kemampuan yang saya miliki terbatas, sementara banyak hal yang harus dikerjakan. Untuk itu saya mengajak semua warga masyarakat juga ulama, birokrat, pengusaha, pemuda dan profesional bersatu padu bersama membangun dan mewujudkan masyarakat Pacitan yang sejahtera dan bahagia."
Pacitan yang terletak di ujung barat sebelah selatan Provinsi Jawa Timur, berbatasan langsung dengan samudra Indonesia dan Wonogiri, Jawa Tengah. Daerah dengan luas 1.389,8 kilometer persegi ini dikenal memiliki sejumlah titik pantai yang eksotik.
Daerah dengan 12 kecamatan ini secara politik memiliki 45 orang anggota DPRD. Komposisi sebanyak 14 orang dari Partai Demokrat, 9 orang dari Golkar, 6 orang dari PDIP. Sebanyak 2 orang dari Nasdem, 3 orang dari Hanura, 2 orang dari PPP, 5 orang dari PKB, 2 orang dari Gerindra, 2 orang dari PKS.
Gambaran umum formasi APBD Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2020 rinciannya, pendapatan Rp1,71 triliun, terdiri dari pendapatan asli daerah Rp194,70 miliar, dana perimbangan (pusat) sebesar Rp1,2 triliun, pendapatan lain yang sah sebesar Rp320 miliar.
Adapun belanja dialokasikan Rp1,71 triliun. Dari jumlah tersebut, belanja tidak langsung sebesar Rp1,09 triliun. Belanja ini dialokasikan untuk belanja pegawai, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan kepada pemerintahan desa, belanja bagi hasil kepada pemerintahan desa, dan belanja tidak terduga.
Belanja Langsung sebesar Rp622 miliar dialokasikan untuk belanja tetap dari OPD sebesar Rp44,6 miliar dan belanja urusan program sebesar Rp577,4 miliar.
Belanja pegawai pada 2020 mencapai 65 persen dari total belanja tidak langsung dan 7,1 persen belanja hibah. Soal hibah ini sempat jadi perbincangan pada Februari lampau, karena Pemkab Pacitan mengalokasikan Rp9 miliar untuk museum SBY-Ani, meski akhirnya dibatalkan.
Sementara pendapatan daerah 2021 direncanakan sebesar Rp1,65 triliun. Rinciannya PAD Rp200,6 miliar, transfer pusat sebesar Rp1,4 triliun dan pendapatan daerah yang sah Rp45,6 miliar.
Belanja daerah 2021 direncanakan Rp1,67 triliun. Rinciannya, belanja operasi dan belanja modal di asumsikan sebesar Rp1,36 triliun. Belanja tak terduga sebesar Rp4 miliar dan belanja transfer Rp300,81 miliar. Defisit diasumsikan Rp17,62 miliar.
Sementara bila merujuk pada rincian realisasi pengeluaran daerah 2019, komposisi belanja tidak langsung Rp1.16 triliun (60,46 persen). Belanja modal (pembangunan) Rp372 miliar (19,36 persen). Pada periode itu, belanja langsung Rp1,161 triliun dan belanja tidak langsung Rp759,6 miliar.
Dari sekilas data di atas, Pacitan menghadapi problem rasio kemandirian keuangan daerah, ruang fiskal, rasio belanja pegawai, maupun rasio belanja modal.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan Indeks Gini Pacitan 2019 sebesar 0,371 persen dan turun menjadi 0,325 persen pada 2020. "Itu artinya ketimpangan sosial di Pacitan makin kecil," jelasnya saat serah terima jabatan Bupati Aji yang dipublikasi Pacitan.go.id.
Lebih lanjut dipaparkan, indeks ketimpangan tersebut turun seiring dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pacitan sebesar 2,02 persen yang merupakan terkecil se-Jatim. Namun demikian, Gubernur mengingatkan pentingnya penguatan daya beli karena perekonomian Jatim terkontribusi konsumsi masyarakat sebesar 60,04 persen.
Dari berbagai capaian dan tantangan itu, Bupati Aji sepertinya memang harus sat set wat wet alias cepat mengambil kesempatan dan bergegas menyelesaikan masalah.