Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

76 Orang dari 8.188 Pekerja Migran yang Tiba di Jawa Timur Positif Covid-19

Diperkirakan sekitar 14 ribu-an orang PMI asal Jatim dari berbagai negara akan datang hingga Juli 2021.
Petugas Kepolisian mengecek identitas TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dari luar negeri di tol Jakarta-Cikampek di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020)./Antara-Fakhri Hermansyah
Petugas Kepolisian mengecek identitas TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dari luar negeri di tol Jakarta-Cikampek di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020)./Antara-Fakhri Hermansyah

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencatat sebanyak 8.188 pekerja migran Indonesia (PMI) dari luar negeri sudah tiba di wilayahnya.

“Itu adalah total dari sejak dimulainya karantina pada 28 April 2021 hingga 13 Mei 2021,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat (14/5/2021) pagi.

Pada periode waktu sama, tercatat 76 orang PMI yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, hingga saat ini terdapat 359 orang PMI yang masih menjalani masa karantina aktif.

Diperkirakan sekitar 14 ribu-an orang PMI asal Jatim dari berbagai negara akan datang hingga Juli 2021.

Menurut Gubernur Khofifah, para PMI tersebut telah habis masa kontrak di tempat kerjanya sehingga tidak boleh tinggal lebih lama di negara lain.

“Karena urusan kepulangan dan karantina telah menjadi tugas Pemprov Jatim maka kami ikut memastikan bahwa mereka yang hasil tes usapnya negatif dapat langsung dijemput oleh petugas daerah asal mereka,” ucapnya.

PMI yang telah dinyatakan negatif, kata Khofifah, akan dikoordinasikan dengan pemprov dan pemda masing-masing serta dilengkapi surat keterangan negatif Covid-19, sekaligus surat jalan.

Setibanya di daerah, PMI juga masih harus menjalani masa karantina di sentra selter selama tiga hari.

“Setelah itu, mereka akan menjalani tes usap kedua, diikuti dengan PPKM Mikro selama 14 hari. Ini berlaku baik bagi pekerja migran asal Jatim maupun provinsi luar Jatim,” katanya.

Karantina berlapis harus dilakukan agar semua senantiasa terlindungi dan dipastikan sehat, baik diri sendiri maupun keluarga di kampung.

Di sisi lain, pada Kamis (13/5/2021) sore, Khofifah mengunjungi pekerja migran yang sedang menjalani masa karantina di Asrama Haji Surabaya, sekaligus turut merayakan Idulfitri 1 Syawal 1442 Hijriah.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut membawa makanan khas Lebaran, seperti ketupat sayur, lepet dan kurma.

Tak hanya bersama pekerja migran, kebersamaan dan kebahagiaan juga dinikmati Gubernur Khofifah bersama para relawan Covid-19, Satpol PP, petugas, serta perawat di area Asrama Haji dengan memberlakukan protokol kesehatan ketat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper