Bisnis.com, SURABAYA - Pasangan calon Wali Kota Surabaya nomor urut 01, Eri Cahyadi bersama calon wakilnya Armuji telah melakukan pencoblosan dalam Pilkada Serentak 2020 di TPS masing-masing pada 9 Desember 2020.
Berdasarkan catatan Bisnis, Eri Cahyadi yang sebelumnya merupakan birokrat Pemkot Surabaya dan lulusan ITS itu menawarkan kekuatan kolaborasi antara pemerintah dengan pengusaha untuk menggerakkan perekonomian dari berbagai sektor.
Menurut pria kelahiran 27 Mei 1977 itu, dalam menggerakkan perekonomian daerah dibutuhkan sinergi bersama karena pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa ada peran pengusaha.
“Bangun kota itu harus semua stakeholder, tidak bisa stakeholder ini tidak menjadi bagian dari pembangunan, dan pemkot tidak bisa jalan sendiri,” katanya.
Baca Juga
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu mengungkapkan, contoh kolaborasi pemerintah dengan pengusaha yang cukup sukses adalah pembangunan Underpass Mayjen Sungkono dengan investasi Rp70 miliar.
“Dalam pembangunan underpass itu merupakan sumbangan para perusahaan, tapi di balik itu kita harus menyiapkan SDM, jangan sampai perusahaan menerima karyawan yang tidak punya sertifikat dan kemampuan, maka pemkot harus hadir, bagaimana orang-orang menganggur ini diambil diberi pelatihan lalu sertifikasi,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Eri, banyak program kerja bagi masyarakat Surabaya yang membutuhkan anggaran besar tetapi kemampuan APBD terbatas. Untuk itu, Eri akan mengoptimalkan sinergi dengan pengusaha yang akan berinvestasi di Surabaya.
Eri juga mencontohkan bahwa pemkot selama ini sudah banyak memasang CCTV dan wifi di taman dan fasilitas publik lainnya. Wifi tersebut merupakan dukungan dari perusahaan atau investor yang masuk ke Surabaya.
“Saat mereka masuk, kita mensyaratkan Pemkot tidak minta apa-apa, tapi bisa tidak internetnya dicover termasuk biaya,” katanya.
Eri yang diusung oleh PDIP ini mengatakan APBD Surabaya sendiri saat ini Rp10 triliun, yang terdiri dari PAD Rp8 triliun. Sehingga uang yang digunakan untuk belanja seperti penerangan jalan umum (PJU), internet, CCTV sudah tercover dari luar.
“Jadi bagaimana pemerintah ini bisa efisiensi dan efektif dalam menggunakan anggaran. Surabaya harus bisa buka investasi sebesar-besarnya karena tidak mungkin pengeluaran untuk program hanya mengandalkan pajak. Jadi kita gantikan dengan posisi nanti bagaimana semua yang investasi ini juga bermanfaat buat warga Surabaya,” imbuhnya.