Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong Kabupaten Bondowoso untuk mengembangkan Trading House Kopi serta BUMD guna mengangkat komoditas kopi menjadi lebih profesional.
Menurutnya, Jatim memiliki daerah penghasil kopi unggulan yang sayang jika tidak dioptimalkan dengan baik. Daerah penghasil tanaman kopi itu di antaranya Jember, Banyuwangi, Malang dan Bondowoso.
“Jadi bagaimana maksimalisasi dari kinerja BUMD termasuk SDM di dalamnya. Melalui BUMD dan Trading House Kopi, maka Bondowoso bisa menentukan stabilitas harga kopi, dan tidak lagi kopi Bondowoso ditentukan harganya oleh pihak lain,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (16/11/2020).
Dia mengatakan saat ini ia sedang meminta Kabupaten Bondowoso untuk menyiapkan kelembagaan dan menginventarisir sumber daya manusianya sesuai tuntutan saat ini dalam upaya pengembangan BUMD dan Trading House Kopi.
“Orang-orang pintar dari Bondowoso yang sekarang ini sudah sukses, diundang ke Bondowoso. Mereka dikumpulkan diminta akses SDM yang bisa mengelola BUMD Kopi di Bondowoso secara lebih advance. Diperkuat juga jejaring pasar pascapanen, olahan dan kemasan, sehingga Bondowoso bisa jadi top of the top penghasil kopi,” jelasnya.
Khofifah menambahkan, Pemprov Jatim sendiri saat ini sudah mendorong peningkatan produktivitas tanaman kopi di Bondowoso, salah satunya dengan memberikan bantuan 100.000 batang bibit kopi, dan 20.000 kg pupuk organik.
Baca Juga
“Harapannya akan ada proses penanaman pembibitan kopi lebih banyak dan luas, sehingga produktivitas kopi Bondowoso bisa lebih banyak lagi, dan jika ini dikembangkan bisa menjadi sentra andalan dan unggulan Bondowoso,” imbuhnya
Mantan Menteri Sosial ini menambahkan, saat mengunjungi Bondowoso, ia sempat berkunjung ke UKM kopi Ya Hala Coffe binaan Bank Jatim. UKM tersebut saat ini sudah mampu menghasilkan 30 kg dengan satu mesin roasting.